Kesombongan Benar-benar Dapat Merusak, Tetapi Orang Yang Rendah Hati Diinginkan-Nya

Renungan Harian | 15 Oktober 2019

Kesombongan Benar-benar Dapat Merusak, Tetapi Orang Yang Rendah Hati Diinginkan-Nya

Untuk kepentingan jemaat dan kesatuan mereka, Paulus dan Apolos mengenakan dalam dirinya kehambaan dan ketaatan terhadap firman Allah secara utuh. Bahwa mereka adalah hamba dari firman Allah yang mereka beritakan. Paulus ingin agar jemaat mengikuti teladannya itu, sehingga tidak ada seorang pun yang merasa lebih dari pada yang lain lalu menghina sesamanya. Paulus menyinggung secara keras kepada para pemimpin lokal/ kecil di Korintus yang membanggakan diri mereka atas apa yang mereka miliki. Mereka seolah-olah menjadi raja kecil atas kelompok-kelompok yang terpecah itu. Dengan pertanyaan retoris, Paulus mengatakan bahwa mereka tidak lebih dari pada orang lain dan bahwa semua yang mereka miliki adalah pemberian dari Allah, karena itu tidak seharusnya mereka menyombongkan diri. Dengan maksud untuk menyinggung mereka, jika mereka adalah raja kecil maka Paulus dan para rasul lainnya telah diberikan tempat paling rendah dan hina, kematian mereka telah menjadi tontonan umum. Dengan gaya bahasa sarkasme, Paulus mengatakan bahwa mereka telah menjadi bodoh, lemah, dicela karena Kristus sementara mereka pandai, kuat, dan disanjung-sanjung. 

 

Sahabat Alkitab, sifat sombong dapat dimiliki oleh siapa saja, tidak terkecuali para pemimpin rohani dan orang-orang Kristen secara umum. Semua orang dapat terjebak di dalam kesombongan rohani, karena merasa lebih baik, lebih rohani, lebih benar, lebih saleh, lebih berkarunia dan berkarisma, dan lebih berhikmat dari pada orang lain.  Dan seperti yang terjadi pada jemaat Korintus, maka di mana pun kesombongan seperti itu ada, akan menghancurkan dan merusak baik pelayanan maupun jemaat dan komunitas Kristen dan paling mendasar akan merusak pemahaman akan firman Tuhan. Seorang pemimpin yang harusnya membawa orang-orang pada penyembahan kepada Kristus dan memahami kebenaran firman Tuhan secara jelas justru dibawa untuk memuja dan menyanjung dirinya sendiri dan membuat kebenaran firman menjadi seperti apa yang dia kehendaki. Kita telah melihat orang-orang seperti itu di banyak tempat dan kita pun merasakan atau melihat akibatnya. Allah sungguh-sungguh mencari dan menginginkan orang-orang seperti Paulus dan para rasul di zaman yang egosentris saat ini. Ia mencari orang-orang yang rela untuk tidak "terkenal" agar Yesus dikenal banyak orang. Ia merindukan orang-orang yang rela tidak dipuja-puja, agar orang-orang datang menyembah Yesus. Allah merindukan orang-orang yang rela kehilangan atau pun tidak memiliki "followers" agar semua orang datang mengikut Kristus. 

 

Allah menghendaki kerendahan hati dari para pelayan dan hamba-hamba-Nya, dalam pengertian yang sungguh-sungguh sebagai seorang hamba. Adakah Ia akan menemukan itu di dalam dirimu? 

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia