Raja Sodom begitu tergiur untuk memiliki kekuatan yang dimiliki oleh Abram. Keberhasilan Abram dalam mengalahkan raja Kedorlaomer dan raja-raja sekutu lainnya dengan menggunakan kekuatan para orang-orang terlatih yang hanya berjumlah sekitar 300-an telah menggiurkan Hasrat kekuasaan pada diri Sodom. Ternyata, ia tidak cukup untuk menikmati kekalahan Kedorlaomer dari Abram tetapi ia begitu ingin merasakan kekuatan yang sama pada diri Abram. Baginya, keberhasilan Abram adalah karena orang-orang yang berperang untuk Abram. Namun, inilah kekeliruan raja Sodom dalam melihat kemenangan Abram tersebut.
Abram dengan tegas menolak tawaran dari raja Sodom yang akan menukar para orang terlatih perang dengan sejumlah harta yang cukup besar. Bagi Abram, kehadiran orang-orang terlatih itu bukan sekadar alat atau aset kekuatan fisik dan perang. Kehadiran mereka adalah salah satu bentuk penyertaan TUHAN yang memeliharanya sebagai seorang pengembara yang tetap dapat hidup dalam keamanan di tanah asing dan hidup dalam kemakmuran meski ia hanya dianggap pendatang di mana-mana. Oleh sebab itu, Abram menolak raja Sodom dengan berkata, “Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.” Abram pun tidak dengan begitu mudahnya menukar keberhasilan dengan hal lain yang terkesan menggiurkan. Sikapnya dengan menolak tawaran harta dari raja Sodom menjadi sebuah bentuk keteguhan dan kesadaran iman akan setiap penyertaan TUHAN di dalam perjalanan kehidupannya.
Sahabat Alkitab, marilah kita renungkan kisah ini dengan merefleksikan diri dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Apakah kita masih memiliki kepekaan dalam menyadari dan mengakui setiap karya penyertaan TUHAN dalam hidup kita? Atau, jangan-jangan tanpa kita sadari, kita justru cenderung melupakan dan tidak mengakui segala hal yang kita ada dalam hidup ini merupakan wujud karya TUHAN untuk memelihara kita? Apakah kita masih sering merasa bahwa setiap prestasi atau keberhasilan yang kita dapatkan adalah hasil dari kerja sendiri? Kiranya firman TUHAN pada hari ini menyapa dan meresapi hati setiap umat TUHAN untuk membangkitkan kesadaran dan kerendahan hati dalam menikmati serta mensyukuri setiap karya penyertaan TUHAN di sepanjang waktu.