Bagi sebagian orang hari Minggu merupakan hari yang menyenangkan karena dapat beristirahat sejenak dari berbagai rutinitas yang telah dilakukan dalam seminggu. Untuk menyegarkan jiwanya kembali terkadang di hari libur tersebut digunakan dengan beristirahat di rumah, rekreasi bersama keluarga maupun kerabat, dan datang beribadah ke gereja. Namun, tak semua orang dapat merasakan hari libur di hari Minggu oleh karena melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya. Misalnya pekerja medis, aparat keamanan, dan petugas layanan jasa lainnya. Tidak bisa dibayangkan jika seluruh umat manusia benar-benar berhenti bekerja di satu hari bersamaan, pastilah akan timbul berbagai masalah dan kesulitan yang akan dialami oleh manusia.
Sahabat Alkitab, memang firman Tuhan katakan agar kita menguduskan hari Sabat dan tidak mengerjakan suatu pekerjaan pada hari Sabat. Namun, apakah maksud firman Tuhan ini adalah kita tidak boleh melakukan pekerjaan apapun di hari Sabat? Tuhan Yesus pernah memberi perumpamaan tentang bagaimana seseorang akan menolong domba miliknya jika terjatuh ke dalam lubang sekalipun pada hari Sabat, apalagi seorang manusia yang jauh lebih berharga daripada domba (Mat. 12:9-14). Memiliki pekerjaan yang mengharuskan kita tetap bekerja di hari di mana teman-teman seiman kita datang beribadah kepada Tuhan haruslah tetap kita syukuri. Jika masih memungkinkan, aturlah jadwal pekerjaan tersebut sehingga sekalipun tetap harus bekerja di hari ibadah, tetapi masih tetap dapat memberi waktu untuk datang beribadah kepada Tuhan dengan teman-teman seiman lainnya.
Bersyukurlah dengan pekerjaan atau profesi yang kita miliki saat ini, karena bekerja dengan sebaik mungkin merupakan salah satu wujud peribadatan kita kepada Tuhan. Serta bekerja dan dapat produktif merupakan sumbangsih kita terhadap bangsa dan negara. Dan seperti yang tertulis di dalam Alkitab, “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes. 3:10).
Salam Alkitab Untuk Semua