"... janganlah kamu berkeras kepala seperti leluhurmu..." penulis surat Ibrani mengingatkan pembacanya yang adalah orang Ibrani agar mereka belajar dari nenek moyang mereka yaitu tidak mengeraskan hati seperti yang nenek moyang mereka lakukan. Sekalipun telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Allah menyertai dan mengadakan mukjizat demi mukjizat setiap hari bagi mereka selama 40 tahun pengembaraan di padang gurun, namun tidak juga mereka sungguh-sungguh mempercayai Allah dan hati mereka tidak berpaut kepada-Nya sama sekali, yang mereka berikan hanyalah pemberontakan. Sekalipun demikian, Allah tidak pernah menyerah kepada umat-Nya.
Sahabat Alkitab, bukti bahwa Allah tidak penah menyerah terhadap umat-Nya ada di dalam salib Kristus, Anak Allah yang tunggal. Karena begitu besar kasih-Nya akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan (mengorbankan) Anak-Nya supaya setiap yang percaya tidak binasa melainkan dapat masuk dalam peristirahatan bersama dengan Allah. Putra Allah ini dengan kasih menjangkau dan merangkul manusia. Yang tersesat Ia cari dan bawa kembali seperti gembala yang mencari dombanya. Yang terluka Ia balut dan sembuhkan. Dengan kasih yang besar dan kesabaran Ia menantikan kembalinya kita anak-anaknya yang terhilang. Sungguh Allah belum menyerah terhadap kita.
Jika mengingat cinta Tuhan yang begitu besar itu, yakinkanlah pada diri kita "ku 'tak mau undur lagi."
Salam Alkitab Untuk Semua