Yusuf ingin membuktikan kejujuran kakak-kakaknya, dengan meminta Benyamin, adik bungsunya datang ke Mesir pada kunjungan berikutnya. Mereka takut jika tidak dapat membawa adik bungsunya ke Mesir, karena Ayahnya tidak mengizinkan, maka Simeon akan tetap ditahan. Sikap saling menyalahkan kembali menjadi berdebatan di antara kakak-kakak Yusuf. Mereka tidak ada yang mau disalahkan dan bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa Yusuf adiknya yang telah dibuangnya. Perasaan bersalah kembali muncul saat ditemukan uang mereka di dalam karung gandum yang dibelinya di Mesir. Mereka malah menyalahkan Tuhan dengan semua peristiwa ini. Mereka dihantui rasa bersalah sehingga tidak melihat kebaikan-kebaikan yang diterimanya.
Sahabat Alkitab, rasa bersalah mereka kembali muncul. Mereka dihantui rasa bersalah karena telah membuang Yusuf. Mereka merasa bersalah karena tidak bisa membawa Simeon kembali bersama-sama ke Kanaan. Rasa takut dan rasa bersalah membutakannya, , sehingga mereka tidak melihat berkat-berkat Tuhan yang diterimanya melalui Yusuf. Saat bertemu dengan abangnya Yusuf tidak mau membalaskan perbuatan mereka dan memberikan pengampunan. Bahkan diizinkan untuk membeli gandum, diberikan bekal untuk perjalananan pulang ke Kanaan, dan dikembalikannya uang yang dibelanjakannya. Dosa-dosa mereka telah membuat mereka sulit melihat kasih karunia. Melalui Yusuf, kemurahan Allah datang tak terduga. Kasih-Nya lebih besar dari kemarahan-Nya.
Sebagai orang yang lemah kita tentu pernah berbuat berdosa, Menjadi persoalan jika kita membiarkannya dan menjauhkan diri dari Tuhan. Padahal kita tahu yang dapat membebaskannya hanyalah pertobatan dan penyesalan. Mari datanglah kepada Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat Dunia. Karena melalui Dia lah dosa-dosa kita dihapusnya.
Salam Alkitab Untuk Semua.