Yesus tau pelayanannya di bumi tidak akan lama lagi dan Dia harus kembali ke sorga kepada Bapa-Nya. Ketidakhadirannya diantara murid-murid, bisa membuat murid-murid tidak bersatu lagi seperti ketika Yesus bersama mereka, sehingga berulang kali Yesus mengingatkan murid-murid agar mereka saling mengasihi. Sama seperti Dia sangat mengasihi murid-murid, demikian juga Dia berharap murid-murid akan saling mengasihi satu dengan yang lain.
Yesus memberi gambaran tentang kasih kepada murid-murid seperti seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabatnya, demikianlah dalamnya kasih Yesus kepada murid-murid-Nya. Sebagai seorang sahabat, Dia telah memberitahukan segala sesuatu yang Dia terima dari Bapa-Nya. Untuk menjadi seorang sahabat, Yesus hanya meminta kepada murid-murid agar mereka melakukan apa yang sudah Yesus ajarkan bagi mereka, yaitu dengan pergi dan menghasilkan buah.
Sahabat Alkitab, sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk menolong kita di saat kita susah, menghibur kita disaat kita sedih dan menegur kita di saat kita salah mengambil langkah. Begitu juga dengan orang yang di sekitar kita, mereka butuh kita untuk menolong, menghibur dan menegur mereka.
Sebagai pengikut Kristus kita belajar dari Alkitab akan hukum yang terutama dan utama : “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama, dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39)
Banyak hal yang sudah kita terima dari Yesus, pengampunan dosa, keselamatan dan kehidupan yang kekal sudah disediakan bagi kita. Marilah kita mengasihi orang-orang yang Tuhan hadirkan dalam hidup kita, sebagai tanda terima kasih kita kepada Yesus. Menjadikan diri berkat bagi sekitar kita, itulah yang menjadi kerinduan Yesus.
Salam Alkitab untuk Semua.