Surat 2 Timotius ini, merupakan surat terakhir kepada Timotius dari Rasul Paulus sebelum ia di hukum mati. Dalam perjalanan pelayanannya Rasul Paulus banyak menghadapi penganiayaan dan sengsara dan Timotius telah menjadi saksi didalamnya (10-11). Rasul Paulus mengingatkan bahwa setiap orang yang mau menjadi pengikut Kristus memang akan menderita aniaya (12). Melalui penderitaan tersebut iman seorang pengikut Kristus diuji kekuatannya. Sebagai seorang yang juga telah mengalami penderitaan dalam pemberitaan injil, Timotius diminta untuk tetap berpegang pada kebenaran kitab suci yang sedari kecil telah diajarkan kepadanya. Pengajaran yang memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus (14-15).
Sahabat Alkitab, kita diciptakan oleh Allah dan dijadikan kepunyaanNya. Masing-masing kita diperlengkapi untuk melakukan perbuatan baik (17). Tetapi kita masih hidup di dalam dunia yang penuh dengan tawaran-tawaran yang menarik. Hidup beriman kita juga terus diuji dengan berbagai persoalan yang hadir dalam kehidupan. Agar kita tahan uji, kita harus teguh berpegang pada Firman Tuhan. Dengan kita tetap berpegang pada kebenaran tulisan yang telah diilhamkan Allah, kita membuka diri untuk terus diajar, untuk mengakui kesalahan yang disingkapkan, untuk bersedia memperbaiki kelakuan atau sikap dan cara hidup kita yang salah selama ini dan kita dididik dalam kebenaran Allah. Dengan bertekun mempelajari isi kitab suci, iman kita semakin dikuatkan. Maka, teruslah berpegang pada kebenaran injil.
Salam Alkitab Untuk Semua
