Surat kedua Timotius ini lebih bersifat pribadi kepada Timotius. Ia menyebut Timotius sebagai “Anakku yang kukasihi” dan selalu mengingatnya dalam doa-doanya. Itu berarti Paulus sangat peduli terhadap Timotius bahkan sudah dianggap seperti anaknya sendiri. Mereka telah melalui perjalanan pelayanan bersama, dan bekerja bersama. Kedekatan emosional inilah yang mendorong Paulus untuk terus mengingatkan Timotius di tengah situasi jemaat yang cenderung berubah-ubah sepanjang abad pertama, meskipun ia sedang berada di penjara atau bahkan akan segera menghadapi hukuman mati.
Situasi Jemaat saat itu dibingungkan dengan ajaran-ajaran baru yang berbeda dengan berita Injil yang sejati tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Para pemimpin jemaat terancam dipenjara dan dihukum oleh pemerintah Romawi. Dan paulus mengingatkan Timotius untuk tetap menjadi seorang prajurit yang baik dari Yesus Kristus, berani menanggung penderitaan dan yang paling penting adalah menjauhkan diri dari godaan-godaan yang sering menjerat anak muda. Paulus mendorong Timotius untuk terus memberitakan Firman Allah, meskipun tidak selalu diterima dengan baik dan bersabar menghadapi jemaat yang dilayaninya.
Tugas pemberitaan Injil memang memiliki konsekwensi yang besar. Sebab yang kita taburkan belum tentu diterima dengan baik. Apa yang kita beritakan belum tentu diakui bahkan lebih daripada itu menjadi ancaman bagi kita. Banyak cobaan di sekitar kita yang kadang-kadang membuat nilai pemberitaan Injil itu menjadi sulit dimaknai dalam hati kita. setiap saat kita mendengarkan tentang Firman Allah, namun tantangan dunia cenderung menjadikan kita tidak melangkah sesuai FirmanNya. Oleh karena itu, kita yang selalu menaburkan tentang Firman Tuhan ini harus hidup sesuai FirmanNya agar pemberitaan itu tidak sia-sia. Dan yang paling penting, sabar dan tekun menjalankan tugas pelayanan pemberitaan itu. Timotius harus menjadi prajurit yang baik. Prajurit dilatih untuk berdisiplin dan siap siaga menghadapi segala sesuatu, termasuk penderitaan dan kematian. Dan Paulus sampai akhirnya mati demi sebuah tugas pemberitaan.
Kerja kita adalah bagian dari pemberitaan Injil Yesus Kristus. Kita belajar untuk menjadi prajurit Kristus yang baik. Tekunlah dalam tanggungjawab pelayanan ini, bersabarlah dan berani menanggung setiap pencobaan. Banyak orang mungkin memandang sebelah mata pelayanan kita atau malah membenci pekerjaan kita. Tapi ingatlah bahwa TUHAN lebih berkuasa atas hidup kita. Ada pengawal yang akan menjaga kita, yaitu TUHAN ALLAH kita. Kita akan kuat, berani dan disiplin dalam pelayanan jika ROHNYA berkuasa atas kita. Ia akan terus memampukan kita menjalankan panggilan ini. Tuhan menolong kita. Amin
Salam Alkitab Untuk Semua