Menurut pemahaman bangsa Israel, ketidaksetiaan kepada Allah selalu berbanding lurus dengan perilaku terhadap sesama. Ketidakadilan, kezaliman, dan kejahatan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak setia kepada Allah. Perikop yang kita baca pada hari ini merupakan salah satu buktinya.
Setelah sebelumnya membicarakan mengenai pemimpin yang zalim (Yesaya 56: 9-12), maka ayat-ayat dalam Yesaya 57 merupakan kondisi masyarakat yang tercipta atas ulah mereka. Orang benar dan saleh menyusut karena mati akibat penganiayaan. Penindasan terjadi dimana-mana. Meski demikian, sesungguhnya orang-orang benar itu pergi ke dalam kedamaian. Apakah Allah berdiam diri dalam situasi ini? Allah tinggal diam, IA menghardik mereka yang telah menindas orang-orang saleh. Keadilan Allah dinyatakan atas mereka. Menariknya para penindas ini bukanlah orang-orang asing, melainkan bangsa Israel sendiri yang berlaku serong dan tidak setia kepada Allah.
Kiranya perikop ini juga dapat menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa berlaku adil serta menaati segala ketetapanNya. Perikop ini juga mengajarkan kepada kita bahwa menjalin hubungan yang benar dengan Allah seharusnya menghasilkan perilaku yang baik kepada sesama. Gejala yang terjadi ditengah-tengah bangsa kita ialah begitu seringnya mengagungkan ritual-ritual yang dipersembahkan kepada Allah, tetapi tidak berbanding lurus dengan tingkah laku yang baik kepada sesama. Marilah kita bertobat dan mohon ampun kepadaNya. Jangan sampai Tuhan menghardik kita layaknya para penindas dan orang-orang yang berlaku serong pada bacaan kali ini.
Salam Alkitab Untuk Semua