Yesaya adalah seorang nabi yang hidup pada sekitar abad 8 SM. Pada bagian firman ini, ia menuliskan situasi dimana umat-Nya berpaling dari hadapan-Nya kepada dewa ba’al, yaitu Molokh (ay. 9). Yesaya menuliskan secara gambling bahwa Israel sudah secara terang-terangan meninggalkan Allah. Situasi seperti ini sudah pernah mereka lakukan ketika Musa menghadap Allah di Gunung Sinai, sedangkan umat-Nya mendirikan patung lembu emas sebagai “pengganti” Allah.
Molokh adalah satu dewa ba’al atau berhala. Ia dianggap sebagai dewa yang berkuasa. Keberpalingan Israel kepada Molokh bisa dimengerti karena mereka sudah jengah hidup di bawah jajahan bangsa lain. Dengan kata lain, Israel meninggalkan Allah karena ketidaksabarannya dalam menunggu waktu Allah. Mereka membawakan minyak dan banyak wewangian sebagai persembahan untuk Molokh dan membuat perjanjian dengan beberapa orang, dengan harapan Molokh dapat membantu mereka. Kedurhakaan Israel kepada Allah terjadi tidak hanya sekali. Pertama yang dicatat dalam Alkitab adalah ketika mereka membuat patung lembu emas saat Musa tengah berjumpa dengan Allah di Gunung Sinai. Murka, jelas. Namun Allah tidak turut memalingkan wajah-Nya dari mereka. Ia masih mengasihi Israel dan tidak mencabut status mereka sebagai “umat pilihan-Nya” lalu menyematkannya kepada bangsa lain.
Keberpalingan fokus atau arah yang Israel alami acap kali kita alami pada kehidupan kita. Hidup monoton, penghasilan yang mungkin hanya cukup untuk keseharian tanpa menyisakan tabungan, dan atau permasalahan lainnya. Tidak sedikit dari kita yang bahkan tidak sadar saat fokus atau arah kita sudah melenceng dan mendukakan hati-Nya. Ini dapat terjadi kepada kita, seperti bangsa Israel, karena kita tidak percaya kepada rencana yang telah Ia sediakan untuk setiap kita. Ketidakpercayaan ini bisa disebabkan kurangnya kita mengenal Allah yang kita sembah. Bukankah kita akrab dengan pepatah “tak kenal maka tak sayang”? Kenalilah Allah dan segala rencana-Nya. Serahkan segala masalah dan kekhawatiran kita kepada Allah. Tugas kita adalah tetap menjaga fokus dan arah kita untuk tetap hidup di dalam jalan dan rencana-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua