Allah melalui Nabi Yesaya mengatakan bahwa Israel sudah hidup sangat jauh dari-Nya. Mereka menggantikan Allah dengan yang lain. Oleh sebab itu Allah murka kepada mereka. Allah mengatakan bahwa Israel tidak lagi takut, bahkan berdusta dan melupakan Allah sebab mereka mengira bahwa Allah diam seakan tidak peduli terhadap penderitaan-penderitaan yang mereka alami. Namun Allah tidak serta-merta langsung menghukum mereka. Ia masih mengingatkan mereka bahwa hanya di dalam-Nya ada kedamaian dan kesejahteraan, serta hanya ada kesengsaraan dan kesakitan bagi mereka yang tidak hidup di dalam-Nya. Aktifitas, kesibukan, atau bahkan rutinitas kita sering membuat kita terfokus hanya pada satu hal. Itu tidak salah. Tidak ada firman dalam Alkitab yang mengatakan bahwa bekerja adalah satu kesalahan. Akan tetapi umat Allah harus memahami bahwa kesibukan dan rutinitas kita dapat membawa kita melupakan yang lain.
Pada era Perjanjian Lama, Israel membuat patung dan menyembah illah lain sebagai bentuk keberpalingan mereka dari Allah. Dewasa ini, hal seperti itu tidak lagi relevan. Akan tetapi, kita bisa tanpa menyadarinya telah membuat patung itu. Profesi, cita-cita, atau kesibukan dan rutinitas kita. Kita acap takut ketika tidak disukai saat melakukan hal yang benar di hadapan Allah. Tidak sedikit dari umat Allah yang khawatir kala mereka tidak berhasil mencapai target hingga bisa berujung pada pemecatan, sedangkan di sisi lain mereka bisa mencapai target dengan cara yang hina di hadapan Allah. Terlalu banyak ketakutan dan kekhawatiran, yang suka atau tidak, dapat menjauhkan kita dari Allah bahkan melupakannya. Belajar dari orang-orang Israel, Allah tidak menjanjikan jalan yang mulus kepada kita. Ia menjanjikan kesejahteraan dan kedamaian bagi setiap kita yang setia hidup di dalam jalan dan rencana-Nya. Hanya kepada dan di dalam-Nya ada damai dan sejahtera.
Salam Alkitab Untuk Semua