Ada begitu banyak misteri yang tidak terpecahkan bagi kita. Satu diantaranya adalah "Jika Tuhan tahu segala sesuatu bahkan hal yang belum terjadi sekalipun, mengapa Dia mengizinkan orang jahat memimpin umat-Nya."
Allah telah memilih Saul untuk memimpin umat tebusan-Nya sebagai seorang raja. Allah mempertemukan Saul dengan Samuel, imam yang nanti akan mengurapinya. Dalam perjumpaan itu Saul sesekali berbohong kepada Samuel tentang status sosialnya. Ia mungkin mencoba untuk bersikap rendah hati di hadapan Samuel, namun dengan sebuah kebohongan. Saul memperkenalkan dirinya sebagai seorang dari suku Benyamin, suku terkecil di Israel. Namun ketika ia memperkenalkan keluarganya, ia merendahkan diri secara berlebihan dengan berkata "... keluargaku yang paling tidak berarti dalam suku itu." Bandingkan dengan 1 Samuel 9:1 yang memperkenalkan keluarga Saul sebagai keluarga yang kaya dan berwibawa. Menunjukkan yang sebaliknya dari apa yang Saul katakan.
Sahabat Alkitab, ketika Allah memilih Saul untuk menjadi raja atas umat-Nya, Allah tentu tahu akan siapa Saul, bukan hanya pada hal yang lahiriah seperti asal-usulnya tetapi juga sampai kedalaman hatinya. Dalam kemahatahuan-Nya, Allah tentu kenal betul pribadi seperti apa Saul ini, Allah tentu juga tahu hal-hal yang terjadi di kemudian hari. Lalu mengapa Allah memilih orang yang Ia tahu suatu hari kelak akan melakukan pembangkangan dan melanggar kekudusan-Nya? Mari kita tarik pertanyaan ini ke masa kini atas diri kita masing-masing dengan bertanya, "Mengapa Allah memilih saya hari ini untuk melayani-Nya sebagai pemimpin atau sebagai apa pun hari ini? Bukankah Ia tahu saya bukan orang yang layak dan pantas untuk itu? Bukankah saya sering memberontak, membangkang, bahkan menganggap remeh kekudusan-Nya?" Jika kita telah menemukan jawabannya, maka kita akan tahu mengapa Tuhan memilih mereka yang kita pandang tidak layak, tidak pantas, tidak berkompeten, dan tidak kudus untuk melayani-Nya dalam kepemimpinan atau dalam hal apa pun. Seperti Ia dengan sengaja berulang kali memilih orang-orang seperti Saul yang melanggar batas kewenangan; Daud yang seorang pezinah, perebut istri orang, dan pembunuh paling licik; Salomo yang gemar dengan banyak wanita dan jatuh dalam penyembahan berhala; Petrus yang tidak terpelajar, bermulut besar tapi pengecut, untuk memimpin umat-Nya dan melayani-Nya.
Suatu hari kelak kita akan tahu bahwa semua orang, baik atau jahat, memiliki peran dalam rancangan Allah yang besar dan kekal itu.
Salam Alkitab Untuk Semua