Miryam adalah salah satu tokoh dari keluarga Musa yang berjasa serta berperan penting dalam perjalanan keluarnya bangsa Israel. Bahkan, ia juga dikenal sebagai nabiah pertama yang disebutkan dalam narasi Alkitab. Fakta-fakta yang ada di dalam Alkitab pun cukup memberikan bukti bahwa Miryam memiliki pengaruh dan pengikut yang cukup setia, salah satunya dibuktikan melalui perikop ini. Inisiatif Miryam dalam mengiringi puji-pujian diikuti oleh para perempuan.
Di dalam pujian yang dilantuntukan oleh para perempuan, mereka menekankan mengenai kemahakuasaan TUHAN. Kuda-kuda Mesir yang tenggelam karena tindakan TUHAN merupakan salah satu bentuk puitis mereka untuk mengungkapkan betapa lemahnya kuasa manusia di hadapan TUHAN. Sebesar apa pun kekuatan yang dimiliki oleh militer Mesir ternyata tidak berkutik di hadapan TUHAN. Hal ini adalah sesuatu yang sangat spektakuler, secara khusus pada saat itu dimana bangsa Mesir merupakan bangsa dengan peradaban yang maju dan kekuatan militer yang sangat disegani.
Sahabat Alkitab, melalui puji-pujian Miryam dan para perempuan Israel kita pun diajak untuk merenungkan dua hal, yaitu: Pertama, apakah kita lebih banyak merendahkan hati atau justru berlaku pongah di hadapan TUHAN? Kedua, apakah kita sudah cukup menyadari perihal segala inisiatif TUHAN yang menolong kita? Kuda-kuda dan para penunggang Mesir merupakan simbol kekuatan manusia dalam kesombongan manusia yang tidak akan bertahan di hadapan TUHAN. Kekuatan manusia, sebesar apa pun itu tidak akan berarti di hadapan kuasa TUHAN. Oleh sebab itu, kita perlu mengakui kemahakuasaan TUHAN, bergantung pada-Nya dan tidak pernah melupakan segala tindakan TUHAN dalam hidup kita agar terlepas dari segala kepongahan yang tak berarti di hadapan-Nya.