Mencangkok merupakan salah satu metode perkembangkiakan tumbuhan dengan cara menempelkan ranting yang lebih kecil ke ranting yang lebih besar. Pada dasarnya, ranting yang ditempel akan mengalami pertumbuhan dari ranting utama hingga mampu menghasilkan buah setelah terciptanya keterhubungan jaringan batang di antara keduanya. Intinya, ranting yang ditempel bergantung pada pohon utama. Ranting itu tidak akan hidup jika terjadi kesalahan pada proses pencangkokan.
Di dalam pengalaman pembebasan yang baru saja dialami, Musa dan seluruh bangsa Israel melantunkan pujian yang menggunakan konsep pencangkokan. Hal ini bukanlah tanpa makna yang khusus, apalagi sekadar ekspresi sastra. Pengakuan bangsa Israel sebagai ranting yang dicangkok ke batang besar. Pada ayat 17 mereka berkata, “Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.” Melalui pernyataan ini mereka mengakui bahwa mereka bergantung penuh pada TUHAN sebagai sumber utama kehidupan dan pertumbuhan mereka. Artinya, ketiadaan relasi maupun rusaknya keterhubungan dengan TUHAN akan menjadi akhir dari mereka. Selain itu, melalui pernyataan ini mereka juga sedang mensyukuri inisiatif TUHAN yang bersedia mengambil Israel yang dari antah-berantah untuk hidup di dalam Diri-Nya.
Sahabat Alkitab, nyanyian pujian Musa dan bangsa Israel ini menjadi sebuah penegasan mengenai peran TUHAN dalam kehidupan. Hal ini sekaligus menjadi ajakan bagi setiap orang percaya untuk mengevaluasi pemaknaan relasi dan kebergantungannya kepada TUHAN. Sejauh mana kita memaknai kebergantungan kepada TUHAN? Dan, bagaimana upaya kita memaksimalakan keterhubungan dengan TUHAN? Ingatlah, bahwa TUHAN adalah sumber kehidupan umat percaya dan kita hanya akan berbuah di dalam-Nya.