Berdasarkan penelitian mengenai kemampuan tubuh manusia dihasilkanlah sebuah kesimpulan bahwa manusia akan lebih mampu bertahan tanpa makanan lebih lama dibandingkan tanpa minuman. Diyakini bahwa manusia dapat bertahan lebih dari seminggu tanpa makanan, namun tidak lebih dari tiga hari tanpa minuman. Hal ini telah membuktikan bahwa air merupakan kebutuhan krusial dalam kehidupan seorang manusia.
Bangsa Israel yang sedang melakukan perjalanan pasca menyeberangi laut Teberau pun mulai mengalami krisis kebutuhan air minum. Setelah tiga hari berjalan ke padang gurun Syur, mereka mulai mengalami dehidrasi hingga bersungut-sungut kepada Musa. Pada satu sisi, tindakan mereka dapat cukup dipahami karena memang bangsa Israel pada saat itu sudah mencapai batas-batas kemampuan manusia untuk menahan haus. Namun, pada sisi lain tindakan bersungut-sungut yang mereka lakukan terhadap Musa sudah menjadi sebuah indikasi sikap mengikut TUHAN yang kurang teguh. Lantas, bagaimana kita perlu bersikap ketika merasa terlalu rapuh untuk menghadapi kenyataan hidup?
Pertama, kita perlu menyadari terlebih dahulu bahwa berdasarkan perikop ini TUHAN bertindak dengan cara yang, lagi-lagi, di luar kemampuan bangsa Israel untuk mengatur realitas kehidupan. Kedua, kesalahan sikap bangsa Israel adalah bersungut-sungut. Padahal, dalam keseluruhan perikop ini, secara khusus melalui firman TUHAN melalui Musa sudah tergambar dengan sangat jelas bahwa TUHAN adalah sumber segala sesuatu yang mereka butuhkan. Artinya, TUHAN memahami segala sesuatu yang diperlukan dan TUHAN akan memberikan itu tanpa adanya sungut-sungut yang lebih memiliki tendensi memaksa.
Sahabat Alkitab, pada hari ini kita belajar mengenai bersikap di tengah kondisi hidup yang tidak nyaman atau pada saat kita merasa terlalu rapuh untuk menghadapi kenyataan hidup yang ada. Di tengah situasi seperti itu, kita perlu berhati-hati agar tidak menjadi memaksa TUHAN bertindak sesuai dengan kehendak kita maupun menjadi selalu bersungut-sungut kepada-Nya. Kita hanya cukup berelasi dalam ketaatan kepada TUHAN. Kita tidak perlu memaksa dalam teriakan agar TUHAN menyadari apa yang kita butuhkan.