Allah selalu menantikan umat-Nya datang kepada-Nya. Bukan sebaliknya, meninggalkan-Nya. Namun realitasnya, itu yang dilakukan oleh bangsa Israel. Tidak satu atau dua kali dilakukan. Sama seperti bagian firman yang telah kita baca, terutama tiga hari terakhir ini, dimana Allah mengalamatkan murka-Nya kepada mereka yang tidak lagi mengindahkan diri-Nya. Hanya orang-orang fasik yang bisa berlaku demikian.
Tapi apakah Allah terus murka kepada mereka? Tidak. Allah tetap menantikan umat-Nya kembali kepada-Nya. Bukankah Ia sudah mengingatkan kita dalam Hukum Taurat bahwa Ia adalah pribadi yang pencemburu? Meskipun demikian ini tidak serta-merta dipatuhi oleh umat-Nya. Tidak sedikit yang menaatinya walau mereka mengetahui firman Tuhan! Allah menyediakan damai dan kesejahteraan bagi mereka yang mengikuti-Nya (lihat ayat 19), tapi tidak ada damai bagi mereka yang membangkang dari firman-Nya (lihat ayat 21).
Keindahan dan kesenangan yang kita idamkan selama hidup di dunia ini tidak akan pernah memiliki ujung. Semakin kita mengejar, lalu mendapatkannya, kita akan semakin tidak pernah puas atas yang kita dapatkan. Ini berpotensi untuk kita melakukan segala cara, tidak lagi mementingkan benar atau tidak di hadapan Allah – hanya untuk menggapai target kita.
Akan tetapi bukan juga berarti kita abai dan hidup dengan tidak bertanggung jawab dan tidak melakukan apapun. Kita boleh mengejar yang menjadi cita-cita atau impian kita. Kita memang harus bekerja guna mencukupi kebutuhan kita. Tapi kita juga harus ingat, apakah cara dan tujuan atau cita-cita kita berkenan di hadapan Allah? Allah sudah menjanjikan kepada kita bahwa Ia telah menyediakan damai bagi setiap pribadi yang mengandalkan dan mengutamakan kehendak Allah di atas apapun (dan) atau siapapun.
Untuk melihat pemandangan indah di atas gunung, pendaki harus melalui jalur yang seringkali terjal dan berbatu. Namun itu semua terganti saat pendaki tersebut tiba di puncak gunung dengan melihat pemandangan karya Allah. Begitupun kita sebagai umat-Nya. Meskipun rintangan yang kita hadapi begitu terjal dan berbatu kalah hidup dalam rencana-Nya, tapi kita harus percaya bahwa Allah tetap menyertai kita dan kita akan melihat karya-Nya yang selalu mengagumkan setiap pribadi.
Salam Alkitab Untuk Semua
