Pengalaman Pembuangan, menyadarkan umat Israel akan hakekat manusia sebagai makhluk yang fana dan rapuh, seperti rumput dan bunga yang pasti kering dan layu. Manusia, juga umat Israel, apalagi orang Babel, akan dengan mudah dibinasakan oleh nafas kemarahan TUHAN. Hanya sabda TUHAN yang tetap kokoh dan tetap bertahan. Yang abadi itu hanya kasih dan kesetiaan-Nya. Inilah pesan yang amat relevan bagi Israel selama di Pembuangan, saat mereka mengalami krisis iman dan identitas. Pembebasan yang sedang terjadi, adalah bukti nyata dari
kesetiaan TUHAN itu.
Sahabat Alkitab, sekarang, TUHAN yang perkasa membawa umat-Nya pulang ke Yerusalem. Rombongan tersebut bagaikan sudah tiba di pinggiran kota. Maka, kedatangan TUHAN dan umat-Nya itu harus diumumkan sebagai kabar gembira. TUHAN memimpin umat-Nya bagaikan seorang gembala. Ia memelihara mereka, khususnya yang lemah. Ia mengumpulkan mereka, khususnya yang menyimpang dan berkelana. Dialah TUHAN yang menuntun mereka: mengarahkan, mendorong dan menopang mereka dengan kasih dan kekuatan-Nya.
Penderitaan menyadarkan kita akan kerapuhan dan kefanaan kita. Pelbagai penyakit dan kesusahan semakin memperlihatkan ketidak-berdayaan manusia. Tetapi itu barulah sebagian cerita. Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa kasih dan kesetiaan TUHAN tidak ada batasnya. Ia selalu siap menghantar kita keluar dari pelbagai krisis dan penderitaan. Ia adalah sang Gembala yang selalu mendampingi, memelihara dan menuntun umat-Nya melalui pelbagai jalan dan liku hidup kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.