Pewartaan Yesaya 41 bagaikan terjadi dalam ruang pengadilan TUHAN. Bangsa-bangsa lain dan umat Israel menjadi pihak-pihak yang berperkara. Menariknya, TUHAN sekaligus menjadi pihak yang mengajukan perkara, Hakim dan Pembela bagi Israel. Setelah mempersalahkan bangsa-bangsa lain, kini TUHAN ditampilkan sebagai Pembela umat-Nya. Mengapa? Sebab Israel adalah “hamba-Nya”. Gelar “Hamba TUHAN” biasanya diberikan kepada orang-orang yang setia, seperti: Musa, Daud, Ayub. Mereka menjadi teladan sikap setia dan taat di hadapan TUHAN. Israel disebut hamba TUHAN sebab mereka adalah “Umat pilihan-Nya”, sesuai janji TUHAN kepada nenek-moyang mereka, khususnya Abraham, sahabat TUHAN!
Berkali-kali dalam nats ini umat Israel dihimbau untuk tidak perlu takut dan cemas. TUHAN tidak mungkin melupakan janji-Nya kepada Abraham. Dorongan dan motivasi ini tentu penting sekali bagi bangsa yang dijajah, dan yang mengalami betapa perkasanya pasukan Babel menghancurkan negeri mereka. Ada trauma yang mendalam, sehingga mereka kehilangan motivasi dan kurang percaya-diri. Mereka bagaikan “cacing” dan “ulat”: kelompok kecil dan lemah. TUHAN menjamin penyertaan dan pertolongan-Nya. Ia bahkan akan mengubah umat-Nya yang kecil dan lemah itu menjadi bangsa yang gagah-perkasa, yang akan menghancurkan semua musuh dan lawan mereka dengan mudah.
Sahabat Alkitab, hari ini kita diingatkan TUHAN akan status kita sebagai umat pilihan-Nya. Kita tidak perlu takut dan cemas, sebab TUHAN selalu menyertai dan melindungi kita.
Namun, kita perlu bersikap sebagai hamba-Nya, yang selalu taat pada hukum dan kehendak-Nya. Kalau demikian, kita tidak perlu minder, kehilangan motivasi dan gairah untuk bersaksi di tengah dunia dan masyarakat. TUHAN pasti mengubah potensi dan motivasi diri kita agar berdampak dan mengubah dunia dan semua orang di sekitar kita, juga mereka yang membenci dan menganiaya kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.