Paulus menutup suratnya dengan permohonan agar jemaat Tesalonika mendoakan Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya dalam upaya untuk memberitakan Injil ke manapun Tuhan memimpin mereka. Paulus sadar betul bahwa apa yang dilakukannya di tentang oleh orang-orang yang memang memiliki niat jahat yang secara terstruktur, sistematis, dan masif berupaya mencelakakan mereka. Mereka sekalipun telah mendengar berita Injil yaitu berita keselamatan karena kemurahan Allah, mereka tetap tidak mau percaya bahkan berniat meniadakannya.
Sahabat Alkitab, Injil yang kita yakini kebenarannya, yang kita imani, dan beritakan, tidak dapat diterima oleh semua orang. Kita sering menyaksikan itu atau mungkin pernah dan sedang mengalaminya, mulai dari penolakan yang paling halus sampai pada yang paling jahat, kejam, dan brutal. Ini adalah kenyataan yang harus kita jalani. Paulus dan bahkan Tuhan Yesus pun mengalaminya. Injil Yohanes menyatakannya bahwa Ia (Yesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya tetapi mereka tidak menerima-Nya (Yoh. 1:11). Tetapi syukur kepada Allah, Paulus memberi kita teladan dalan hal ini di mana ia bergantung pada kesetiaan Tuhan (3:3). Ya, pencobaan dan tantangan dalam memberitakan Injil pasti akan ada, namun Allah dan kuasa-Nya akan selalu menyertai kita, tidak pernah beranjak dan tidak pernah tertidur. Jangan pernah takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh karena Tuhan yang berkuasa untuk membinasakan baik jiwa maupun tubuh selalu beserta kita.
Bagian kita adalah memberitakan Injil, bagian Tuhan adalah menggerakkan orang-orang untuk menerima atau pun menolak. Lakuaknlah bagian kita dengan setia.
Salam Alkitab Untuk Semua