Di sini Paulus kembali memberikan teguran hanya kali ini lebih keras kepada mereka yang suka bermalas-malasan, tidak bekerja mencari nafkah, sehingga sibuk mencampuri urusan orang lain. Orang-orang seperti itu harus dijauhi dan jangan diberi makan. Paulus kemudian mengambil contoh dari dirinya sendiri dan rekan-rekan sepelayanannya, yang sekalipun memiliki hak untuk mendapatkan nafkah dari jemaat yang telah dilayani, namun mereka memilih untuk bekerja sehingga dapat membayar semua makanan yang mereka makan. Paulus menekankan sifat kerja keras yang ia lakukan dengan kata "membanting tulang" dengan motivasi "tidak ingin menyusahkan siapa pun".
Sahabat Alkitab, Paulus menyadari betul posisinya sebagai seorang pelayan Kristus sekalipun di saat yang sama ia juga adalah pemimpin jemaat. Paulus tidak gagap dalam menjalankan dua status yang melekat dalam dirinya yaitu pelayan tapi juga pemimpin, dan pemimpin namun juga adalah pelayan. Ia sangat menekankan sifat pelayanan dalam kepemimpinannya sehingga ia tidak memiliki kepentingan apa pun selain terus bekerja dan melayani. Sebab di hati dan pikiran seorang hamba, bekerja dan melayani untuk menyenangkan hati tuannya adalah prioritas utama dan satu-satunya. Paulus telah belajar dengan sangat baik dari Sang Guru Agung, Tuhan Yesus Kristus. Kepada para pemimpin, khususnya pemimpin Kristen, sudahkah Anda menghambakan diri dan menjadi pelayanan bagi sesama? Sudahkah Anda melayani dan bukan dilayani?
Ikutilah teladan Tuhan Yesus dan juga Rasul Paulus, dalam menjadi pemimpin yang melayani dan dalam menahan diri untuk tidak memanfaatkan kesempatan atau menyalahgunakan otoritas yang telah Allah berikan.
Salam Alkitab Untuk Semua