Permusuhan yang dibangun oleh Saul terhadap Daud sudah memasuki babak yang lebih rumit. Saat ini Saul sudah menyebarkan kebencian kepada Yonatan, anak laki-lakinya yang juga menjadi kawan karib Daud. Persahabatan di antara Yonatan dan Daud pun dipersulit oleh kebencian Saul tersebut. Meski demikian, ternyata Yonatan mampu mempertahankan sikap dan menjadi kehadiran yang membawa berkat, entah bagi Daud dan bagi Saul.
Yonatan memanglah anak dari Saul dan ia mendapatkan paksaan dari sang ayah untuk ikut membenci dan memusuhi Daud. Meski demikian, Yonatan memiliki ketegasan sikap atas kondisi tersebut. Melalui keberaniaannya dalam menentukan sikap, Yonatan pun mampu melakukan penilaian yang objektif dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebenaran. Hal itulah yang membuat ia, bukan hanya tetap bersahabat dengan Daud tetapi juga memberikan nasihat kepada Saul hingga menghasilkan sebuah rekonsiliasi konflik yang ada di antara keduanya.
Sahabat Alkitab, peran Yonatan dalam cerita ini telah membuktikan bahwa kehadiran dan peran orang baik adalah penting. Orang baik yang dimaksud adalah mereka yang mampu melihat sebuah peristiwa, permasalahan, sosok secara objektif dengan menggunakan pertimbangan kebenaran yang berlandaskan firman TUHAN hingga menghasilkan sebuah ketegasan sikap yang tidak bergantung pada penilaian orang lain semata. Kehadiran orang baik dapat membawa perubahan yang konstruktif, meneduhkan situasi yang panas hingga mengubahkan perspektif ke arah yang lebih sehat.
Yonatan adalah sosok orang baik yang TUHAN hadirkan di tengah konflik Saul dan Daud. Ia telah menjadi saluran berkat, entah untuk Saul, ayahnya maupun untuk Daud, sahabatnya. Kiranya kita juga mampu menghadirkan diri sebagai orang baik di mana pun kita berada sehingga orang-orang merasakan kehadiran damai kasih TUHAN.
AMIN