Dalam kehangatan amarah-Nya, Dia tetaplah Allah yang baik.
"Dia TUHAN, biar Ia melakukan apa yang dianggap-Nya baik." Eli sungguh menyadari bahwa ia dan anak-anaknya memang telah bersalah. Karena itu dengan lapang dada ia menerima berita penghukuman yang akan dijatuhkan oleh Tuhan kepadanya, kepada anak-anaknya, dan kepada keturunan-keturunan berikutnya. Suatu penghukuman yang begitu berat. Suka atau tidak suka, putusan telah dijatuhkan, dan Elia tetap melihat dan mengakui kebaikan TUHAN di dalam itu semua.
Sahabat Alkitab, kebenaran tidak pernah bergantung pada perasaan dan penerimaan manusia, apalagi jika kebenaran itu bertentangan, tidak dikehendaki, tidak disukai, sifatnya membatasi diri, bersifat penghukuman, atau membuka dosa. Sebab kita suka yang menyenangkan telinga saja. Eli adalah contoh bagi kita dalam melihat setiap tindakan dan kebenaran Allah, bahwa semua dilakukan-Nya dalam kehendak serta pemandangan-Nya yang baik. Belajarlah untuk menerima itu.
Tidak ada yang datang dari Tuhan yang bukan merupakan pemberian yang tidak baik, sekalipun menyakitkan hati, itu baik, terimalah dengan syukur! Di situlah tanda kebesaran dan kedewasaan iman kita, haleluya.
Salam Alkitab Untuk Semua