Gelap gulita biasa terjadi karena badai pasir gelap yang menghembus dari gurun melintasi Mesir pada waktu musim semi. Kondisi alam seperti ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang dikelilingi padang pasir. Namun dalam kisah yang baru saja kita baca menunjukkan bahwa Allah membuat suasana gelap gulita hingga tak seorangpun yang dapat melihat apa-apa dan tidak dapat perci kemana-mana. Sehingga keadaan seperti ini dapat kita bayangkan betapa menakutkan dan sangat mencekam.
Gelap gulita yang terjadi di Mesir menggambarkan situasi bangsa itu yang sedang diliputi kegelapan karena ketidakpatuhan Firaun dan rakyatnya pada perintah Allah. Kegelapan yang sangat mengerikan, yang membuat mereka tidak dapat melihat apa-apa. Tulah ini hendak menunjukkan kepada orang-orang Mesir, juga orang-orang Israel yang ada di Mesir, bagaimana hidup orang-orang yang hatinya telah dibutakan oleh kekerasan dan kebebalan yang membuat mereka tidak dapat melihat kehidupan ini dengan mata yang jernih. Mereka tidak dapat menangkap makna di balik badai dan kegelapan itu dengan iman yang jernih. Sehingga mereka tidak dapat pergi kemana-mana. Mereka tidak dapat menikmati hidup mereka karena hidup mereka diselimuti ketakutan dan kegelapan.
Sahabat Alkitab, kita dapat membayangkan seandainya situasi yang gelap gulita itu menguasai hidup kita. Tentu kita tidak dapat merasakan kebahagiaan dan tidak dapat menikmati hidup dan mesyukurinya, karena kita tidak dapat melihat indahnya kehidupan berkat-berkat Tuhan dengan mata iman yang jernih. Akibatnya, kita diliputi kecemasan, ketakutan, dan keputusasaan. Namun ada satu ayat yang menunjukkan kepada kita, bahwa di rumah orang-orang Israel tetap terang (ay. 23). Ayat ini menjadi penguatan bagi kita, bahwa selama kita percaya dan patuh kepada Allah dan mengikuti perintahnya, maka hidup kita akan dilingkupi oleh terang dari Allah. Kita akan menikmati kehidupan ini dengan rasa syukur dan tidak takut pada kegelapan yang ada di sekitar kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.