Gaya sastera pasal 10 berbeda dengan 9 pasal sebelumnya. Pada pasal 10 dicatat ada dua penyerbuan melawan bangsa lain dan mereka berhasil menguasai bagian utara dan selatan negeri. Dengan kata lain, Israel di bawah (kepemimpinan) Yosua tidak pernah benar-benar menguasai seluruh negeri. Itu pula alasan mereka harus tetap berperang melawan bangsa lain.
Pada pasal sebelumnya, dicatat bahwa mereka mengadakan satu sumpah tanpa meminta persetujuan dari Allah sebelumnya. Namun demikian, meskipun bangsa Israel mengabaikan-Nya, Ia tetap menyertai mereka. Ini dapat kita lihat dari pemeliharaan dan penyertaan Allah saat mereka melawan bangsa lain.
Allah tetap mengabulkan permintaan Yosua agar mereka dapat membalaskan perlakuan yang mereka terima dari bangsa lain. Satu bukti nyata dari pemeliharaan dan penyertaan Allah. Kita, umat-Nya, acap kali tidak melibatkan Allah dalam keputusan atau tindakan yang akan kita ambil. Tidak jarang juga buah dari keputusan atau tindakan tersebut mengecewakan kita. Dan disadari atau tidak, kita mengakuinya atau tidak, itu memberikan dampak bagi kehidupan kita.
Akan tetapi semua bisa kembali menjadi lebih baik bila kita menyadari kekeliruan kita dan memperbaharui komitmen kita kepada Allah. Salah satu tugas kita sebagai umat-Nya adalah melibatkan dan mencari perkenanan-Nya dalam setiap keputusan atau tindakan yang akan kita lakukan. Hal ini memang tidak menjamin bahwa kehidupan kita akan berjalan lancar tanpa hambatan, sebab Allah tidak pernah menjanjikan itu kepada umat-Nya! Namun Ia menjanjikan bahwa Ia tetap bersama dengan kita, meskipun saat kita tengah dalam situasi terendah dalam hidup kita. Ia bukan pribadi yang tega mengecewakan kita. Berbahagialah mereka yang bukan hanya mendengarkan, tetapi melakukan firman-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua
