“Ingat masih ada langit di atas langit” demikian nasihat/pepatah yang sering kita dengar tatkala ada orang yang mulai merasa dirinya diatas kejayaan dan kesuksesan, terlebih secara materi, jabatan, maupun pendidikan. Nasihat ini untuk mengingatkan kita agar tidak sombong dan lupa diri. Kecenderugan orang adalah ketika memperoleh atau mencapai sesuatu setelah sekian lama berjuang dan berusaha, biasanya orang cenderung akan bersyukur atas kemampuan dan pengorbanan dirinya sendiri. Tapi tidak sedikit juga yang lupa diri dan beranggapan bahwa semua keberhasilan itu ia dapat karena usahanya dan jasanya sendiri.
Dalam bacaan ini saat ini, kita membaca tentang kisah saat Israel akan menyeberangi sungai Yordan. Mereka segera memasuki tanah Kanaan dan merebut segala kota-kotanya. Mereka akan menaklukkan setiap raja dan kerajaan-Nya. Mereka akan menguasai semua wilayahnya. Penduduk Kanaan bukan orang yang lemah. Mereka besar dan kuat, keturunan orang Enak yang sangat ditakuti pada masa itu. Mereka mendirikan tembok-tembok dan bangunan yang kokoh, berlapis, dan tidak mudah diruntuhkan. Sementara Israel yang datang menyerang dan merebut wilayah mereka, hanyalah salah satu bangsa terkecil tanpa persenjataan lengkap di muka bumi ini. Israel selama beberapa masa bagaikan bangsa yang tanpa identitas, tanpa wilayah, dan hal-hal yang diperlukan suatu bangsa. Namun karena kuasa dan keperkasaan TUHAN, mereka dapat menaklukkan semua bangsa. Karena itu, Israel diingatkan supaya tidak membanggakan diri, jasa-jasa, dan kebaikan mereka (4-6). Sebab kemenangan mereka terjadi karena kebaikan Allah semata.
Sahabat Alkitab, Tuhan ingin setiap saat kita menyadari siapa diri kita. Mawas diri. Kita tidak tahu kapan kita berada di atas, kapan kita berada di bawah. Kapan kita menang, kapan kita kalah. Kapan kita tertawa, kapan kita menangis. Maka, kita harus sadar dengan keberadaan di hadapan Tuhan. Masih ada langit di atas langit. Jangankan sesuatu yang kita miliki atau capai, bahkan diri kita inipun bukan milik sendiri. Diri dan kehidupan kita hanya milik Tuhan. Segala yang terjadi dalam hidup kita berada dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan. Tidak ada satu orang manusia atau satu bangsa manapun yang begitu mengagumkan dan besar di hadapan Tuhan. Ojo dumeh, jangan sombong. Kekayaan kita, kecantikan dan ketampanan kita, bukan apa-apa. Masih ada yang lebih hebat dari kita. Karena itu, mari kita tetap mawas diri dan ingat bahwa bukan karena jasa kita, Tuhan memanggil dan memakai kita sebagai umat-Nya.
Salam Alkitab untuk Semua.