Banyak sekali orang yang bersikap salah dalam suatu situasi dan akibatnya mereka kecewa. Sikap salah seperti ini biasanya muncul karena ketidaktahuan orang itu akan siatuasi yang dihadapi. Karena itulah penilaiannya salah dan harapan-harapannya tidak dapat terpenuhi. Sehingga dia kecewa dan akhirnya pergi sebagai orang yang benar-benar rugi.
Cerita dalam teks kita ini juga demikian. Ada seseorang yang datang kepada Yesus dan akhirnya harus pergi dengan kecewa. Dan itu disebabkan karena penilaiannya yang salah akan Yesus. Entah apa pandangannya terhadap Yesus waktu itu, dia datang dan berharap untuk mendapatkan. Yaitu mendapatkan hidup yang kekal. Orang ini, kalau kita boleh sedikit menghakimi, adalah orang yang hanya tahu soal ‘mendapatkan’ saja tetapi tidak tahu soal ‘melepaskan’. Dia telah mendapatkan harta benda dunia, dan sekarang dia juga berharap mendapatkan harta benda di surga. Namun, Yesus ternyata tidak seperti penilaiannya. Yesus adalah seorang guru yang bicara tentang bukan hanya ‘mendapatkan’ tetapi juga ‘melepasakan’. Dan kali ini, yesus meminta orang itu untuk melepaskan. Yaitu melepaskan harta benda yang berhasil didapatkannya. Dan seperti kita lihat, seseorang yang hanya tahu soal ‘mendapatkan’, selamanya akan kesulitan kalau diajak untuk ‘melepaskan’. Maka pergilah orang itu dengan kecewa.
Sahabat Alkitab, mengikut Yesus adalah untuk melayani Dia sebagai Tuhan kita. Kita tidak datang kepadaNya sebagai seorang yang setara sehingga kita dapat mengajukan permintaan-permintaan atau bahkan menyampaikan perintah-perintah agar Yesus melakukannya untuk kita. Itu bukan hubungan yang bisa kita buat dengan Yesus. Karena itu, ketika datang kepadaNya, kita harus siap untuk ‘melepaskan’ dan bukan untuk ‘mendapatkan’. Sekalipun Yesus berjanji untuk memberikan anugerah, bukan itu seharunya yang kita kedepankan. Kita datang kepadaNya karena kita tahu bahwa Dialah Tuhan yang untukNya kita siap melepaskan segala-galanya.
Salam Alkitab Untuk Semua.