Ada dua cara orang menjalani sebuah perjalanan. Yang pertama berfokus pada tempat tujuan dan yang kedua berfokus pada perjalanan itu sendiri. Pada cara yang pertama, orang akan merasakan perjalanan itu sebagai sebuah ketidaknyamanan, penuh kebosanan, dan bahkan penderitaan. Satu-satunya kekuatan yang mendorongnya untuk terus berjalan adalah harapannya akan tempat yang menjadi tujuannya. Sedang pada cara yang kedua, perjalanan itu sendiri adalah sebuah kenikmatan sedangkan tempat tujuan adalah bonus lanjutan. Dilihat dari segi manapun cara kedua tentu lebih baik, menguntungkan, dan menyenangkan.
Dalam cerita yang kita baca hari ini, kita melihat bagaimana Petrus, seorang yang telah meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Yesus mempertanyakan tempat tujuan dari perjalanan panjangnya bersama Yesus. Apa yang akan aku dapat, katanya. Dan terhadap pertanyaan ini, sekalipun Yesus memberikan jawaban positif, tetapi Dia juga memberikan peringatan. Jawaban positifnya adalah, iya bahwa para pengikutnya akan mendapatkan sesuatu jauh lebih banyak dari yang mereka tinggalkan; sebuah tempat tujuan indah yang membuat pengikutnya bersemangat. Sedangkan peringatan yang Dia sampaikan adalah, bahwa kalau mereka tidak waspada mereka bisa saja berakhir dengan tidak mendapat apa-apa.
Sahabat Alkitab, peringatan Yesus itu berarti bahwa kita juga harus memperhatikan proses perjalanan kita, bukan hanya tempat tujuan perjalanan saja. Sebab kalau kita tidak menaruh perhatian ke perjalanan ini, kesulitan-kesulitan akan dengan mudah menjatuhkan kita. Tempat tujuan ada untuk kita dan Tuhan telah menyediakannya. Hanya takutnya, kita tidak sampai kesana. Karena itu, mari belajar menikmati perjalanan mengikut Yesus. Sebab hanya dengan menikmatinya, kita dapat sampai di tempat tujuan dengan keadaan paling sempurna.