Ada beberapa public figure yang kaya raya akhirnya mendekam di penjara karena kedapatan korupsi. Ada juga yang tadinya kaya dan hidup mewah namun pada akhirnya menikmati sisa hidupnya dalam penghukuman karena melakukan penipuan lalu ketahuan dan ditangkap pihak berwajib. Namun tidak sedikit public figure yang terkenal kaya raya hingga kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan namun tetap dalam ketenangan, disayangi banyak orang, tetap memiliki kharisma dan terus bertambah kaya meskipun aktif mendukung kegiatan sosial dimana-mana. Mengapa demikian? Karena mereka mendapatkan dan menikmati kekayaannya dengan cara yang berbeda.
Perikop hari ini khususnya di ayat 1-3 adalah peringatan bagaimana kekayaan bisa berakhir sia-sia dan tak berarti bila tidak didapatkan dan dinikmati dengan cara yang benar. Pakaian indah dan mahal bisa habis dimakan ngengat, bahkan dikatakan Emas dan Perak pun yang seharusnya tidak berkarat tapi sudah berkarat. Semuanya sia-sia dan akhirnya tak bernilai karena didapatkan dan dinikmati dengan cara yang tidak benar (ay. 4-6).
Sahabat Alkitab, renungan hari ini tidak hendak mengajarkan kita untuk anti pada kekayaan sehingga akhirnya memilih untuk hidup santai, tidak perlu bekerja keras atau malah bermalas-malasan. Karena di bagian yang lain, Firman Tuhan justru mengajarkan untuk bekerja keras dan tidak malas. Namun, mari bekerja dengan cara yang benar, carilah harta dengan tidak merampas hak-hak orang lain, kumpulkanlah kekayaan dengan tidak menghalalkan segala cara, dan mari berpikir bahwa harta yang kita miliki bukan untuk dinikmati sendiri sehingga kitapun tidak akan merasa berat ketika harus berbagi dengan orang lain.
Salam Alkitab Untuk Semua