Dalam tradisi umat Yahudi, Bait Allah adalah simbol kehadiran Allah. Bahkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama aturan tentang Bait Allah ini diatur secara ketat. Tidak semua orang bisa sembarangan masuk ke dalamnya. Dalam tata cara ibadahpun demikian, hanya imam dari suku Lewi lah yang bisa memimpin ibadah. Ini menunjukkan bahwa umat Yahudi sangat menguduskan Bait Allah.
Pada perikop yang kita baca ini, kekudusan Bait Allah itu sudah tidak terlihat lagi. Yg terjadi justru orang-orang datang ke Bait Allah bukan untuk mencari Allah namun untuk mencari keuntungan. Mereka menggunakan moment Paskah tempat berkumpulnya banyak orang sebagai kesempatan untuk mencari uang dan bukan mencari Tuhan. Para imam yang seharusnya menjadi pemimpin yang mengarahkan dan membimbing umat justru ikut terlibat di dalamnya karena mendapatkan keuntungan dari tiap pedagang. Hal ini membuat Yesus marah, Ia mengusir para pedagang tersebut dan membalikkan meja-meja dagangan mereka.
Sahabat Alkitab,
Pertemuan-pertemuan ibadah seharusnya menjadi waktu khusus yang kita berikan untuk Tuhan. Di era pandemic covid-19 saat ini, ketika umat tidak bisa bertemu secara langsung, ada ibadah-ibadah secara virtual yang dilakukan oleh gereja, lembaga ataupun perusahaan. Fasilitas ini diberikan agar umat tetap bisa bersekutu satu sama lain dan menikmati waktu bersama Tuhan. Mari gunakan waktu-waktu ibadah tersebut dengan sikap hati yang benar. Tinggalkan sejenak kesibukan dan pekerjaan yang ada agar kita bisa fokus menikmati waktu bersama Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua