Di dalam bacaan hari ini, kita menjumpai kisah tentang Yesus melalui rangkaian tiga perikop yang menceritakan tiga peristiwa yang berbeda. Perikop yang pertama berkisah tentang peristiwa Yesus menyembuhkan orang buta di Betsaida. Menariknya kisah penyembuhan ini tidak berdiri sendiri. Jika kita membaca pasal 8 dari Injil Markus ini secara menyeluruh, kita akan mendapati bahwa kisah penyembuhan orang buta ditempatkan persis setelah Yesus menolak melakukan tanda-tanda keajaiban seperti yang diminta oleh orang-orang Farisi (ay. 11-13). Kontras ini sangat terasa karena penyembuhan yang Yesus lakukan justru didasari atas permintaan sang orang buta. Kisah penyembuhan ini pun dilanjutkan oleh kisah pengakuan Yesus sebagai Mesias serta apa artinya menjadi murid Sang Mesias.
Tidak heran kalau kisah penyembuhan orang buta serta beberapa mujizat yang telah Ia lakukan menjadi dasar pengakuan Petrus akan kemesiasan Yesus. Namun, pengakuan tersebut bukanlah tanpa konsekuensi. Pengakuan tersebut juga bukan sekadar pernyataan di mulut saja yang tidak mengandaikan sebuah aksi. Justru sebaliknya, pengakuan tersebut seharusnya diikuti oleh kemauan untuk “menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Yesus”. BIMK menerjemahkannya “melupakan kepentingannya sendiri, memikul salibnya, dan mengikuti Yesus”.
Ajakan menyangkal diri ini adalah ajakan yang berlaku bagi pendengar di masa kuno dan juga bagi kita di masa kini. Kita dinasehatkan untuk tidak lagi bergantung pada diri sendiri. Tujuan hidup kita bukan lagi untuk mencari berbagai hal yang memuaskan diri sendiri. Sebaliknya, hidup kita perlu digantungkan seutuhnya pada Yesus dan sepenuhnya dibentuk mengikuti karakter Dia yang menjadi teladan. Mari kita serahkan hidup kita hari ini pada Dia untuk dibentuk dan mari jalani hari ini sesuai Dia yang menuntut jalan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua