Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan, pada bacaan kita ini Ayub masih mempertanyakan tentang penderitaan dan penyakit yang dia alami kepada Tuhan. Penderitaannya akan terasa lebih ringan, jika dia tahu apa sebabnya. Karena Ayub yakin ia tidak berbuat kesalahan / dosa tertentu kepada Tuhan, tetapi mengapa dia harus menderita sebagaimana orang menanggung penghukuman dari Tuhan? Melalui pengalaman penderitaan yang Ayub tidak tahu dari mana asal dan penyebabnya itu, justru menimbulkan keberanian dalam diri Ayub untuk “bertanya” dan mengajak Allah untuk berperkara. Baginya, orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan Tuhan dan terbebas dari penghakiman-Nya. Namun ketika Ayub berusaha mencari Tuhan di segala penjuru dan dengan segala upaya, Ia tak dapat dijumpai. Artinya Ayub tetap tidak mendapatkan jawaban apa-apa. Kondisi ini tentu sangat membingungkan Ayub dan tentu saja jika kita diposisi Ayub kitapun merasa sesak dan penuh pertanyaan: Mengapa? Mengapa? Dan Mengapa?
Sahabat Alkitab, apa yang dapat kita renungkan dari pengalaman hidup Ayub? Selain ketaatan dan keikhlasannya menerima semua yang ditimpakan kepadanya, Ayub memiliki keberanian dalam dirinya, bahwa orang benar dan orang jujur pasti memiliki jalannya untuk membela diri dihadapan Tuhan. Tetapi orang yang menyimpan kesalahan dan menutupi pelanggarannya, ia tidak akan berani berhadapan dengan Tuhan. Sebab ia tahu Tuhan tidak dapat dibohongi. Karena itu Saudaraku, mari belajar dari Ayub, untuk mempertahankan kehidupan kita yang benar dihadapan Tuhan. Sekalipun sebagai manusia kita tidak luput dari dosa dan kesalahan, Tuhan tahu dan akan mengampuni kita jika kita jujur dihadapan-Nya. Bagaimanapun Allah tetap akan mendengarkan kita dan menolong kita. Sebab hanya orang jujurlah yang akan membela dirinya di hadapan TUHAN.
Salam Alkitab Untuk Semua