Seorang musafir yang tersesat di padang gurun, setelah berhari-hari berjalan dalam kehausan, akan merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan saat menemukan mata air. Begitulah jiwa manusia ketika mendengar firman Tuhan setelah lama terpisah dari-Nya. Firman Tuhan adalah mata air kehidupan yang memulihkan dan menghidupkan kembali semangat rohani yang layu.
Nehemia 8 mencatat peristiwa penting ketika umat Israel menyambut dengan sukacita pembacaan firman Tuhan yang dilakukan oleh Ezra. Mereka yang selama ini tercerai-berai dan jauh dari hukum Tuhan, kini berkumpul sebagai satu umat untuk mendengar firman-Nya. Dengan penuh kesadaran, umat meminta Ezra untuk membacakan kitab Taurat Musa (Nehemia 8:1-3). Mereka datang bukan karena dipaksa, tetapi karena kerinduan yang mendalam akan kebenaran. Dari pagi hingga tengah hari, mereka dengan saksama mendengarkan firman Tuhan. Tidak ada keluhan, tidak ada kebosanan, hanya ketekunan dalam menyerap kebenaran. Ezra berdiri di atas mimbar kayu yang telah dipersiapkan. Saat kitab Taurat dibuka, seluruh umat berdiri (Nehemia 8:5). Menunjukkan betapa mereka hormat terhadap firman Tuhan. Setelah mendengar firman Tuhan, mereka mengangkat tangan, berkata "Amin, Amin!" lalu bersujud menyembah Tuhan. Respons ini menunjukkan bahwa firman Tuhan tidak hanya menyentuh pikiran, tetapi juga menggugah hati dan menuntun kepada penyembahan yang tulus.
Mendengar firman saja tidak cukup, pemahaman yang benar diperlukan agar kebenaran dapat dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam teks kita saat ini tercatat, betapa hati umat tergugah saat firman Tuhan menyapa mereka. Bahkan sentuhan firman Tuhan merengkuh jiwa mereka dan membuat umat menangis karena sadar akan dosa-dosa mereka. Melalui peristiwa tersebut kita dapat memaknai firman Tuhan sebagai cermin yang menunjukkan kondisi hati manusia, membawa kesadaran akan dosa, dan mendorong pertobatan sejati.
Sahabat Alkitab, dunia yang kita jalani saat ini menawarkan begitu banyak suara yang mengalihkan kita dari kebenaran. Namun hanya firman Tuhan yang dapat membangkitkan kembali roh kita yang letih dan lemah. Maka, marilah kita dengan kerinduan yang dalam terus datang kepada firman-Nya, mendengarkan, memahami, dan menaati-Nya.