Salah satu kalimat yang sering terucapkan sebagai bentuk kesaksian iman dari umat percaya adalah, “Libatkan TUHAN dalam hidupmu, lakukanlah yang terbaik dan TUHAN akan melakukan sisanya.” Sekilas kalimat ini memang memiliki intensi menekankan tentang peranan TUHAN dalam hidup seseorang yang mengandalkan-Nya. Namun, terdapat dimensi yang perlu kita kritisi, tentunya dalam perspektif yang berlandaskan firman TUHAN. Secara khusus, kita akan merangkai ulang kalimat itu sebagai sebuah kesaksian iman berdasarkan Mazmur 35:1-6.
Keenam ayat ini dapat kita pilah menjadi dua bagian, pertama adalah ayat 1-3 yang menekankan tindakan TUHAN dan kedua adalah ayat 4-6 yang menekankan dampak dari tindakan tersebut. Namun, inti dari keseluruhan ayat ini menjadi sebuah bentuk kesaksian iman dari pemazmur bahwa TUHAN-lah yang bertindak banyak dalam kehidupannya. Kesaksian ini menjadi sangat esensial bagi pribadi Daud ketika membuat mazmurnya, mengingat konteks kehidupannya banyak diisi dengan persoalan-persoalan politik dan kekuasaan militer yang membuat dia memiliki banyak musuh. Bahkan, pada Mazmur sebelumnya kita sudah melihat kesaksian imannya ketika ia harus berpura-pura gila karena merasa terhimpit oleh lawan yang ada di sana-sini. Di tengah situasi-kondisi hidup yang seperti itulah Daud berlindung kepada TUHAN dan mengimani bahwa TUHAN-lah yang memberikan perlindungan, TUHAN-lah yang berperang melawan musuh-musuhnya, TUHAN-lah yang bekerja untuk mengangkat tombak dan perisai sedangkan Daud ada di belakangnya.
Melalui bahasa-bahasa simbol yang Daud gunakan dalam Mazmur ini sudah cukup mengantarkan kita kepada kesimpulan bahwa baginya, TUHAN-lah yang bertindak yang terbaik untuk hidupnya. TUHAN bukan sekadar melakukan sisa-sisa dalam kehidupan Daud, melainkan sebaliknya Dialah yang bekerja paling banyak di dalamnya. TUHAN bukanlah pihak asing yang secara tiba-tiba bisa kita persilahkan untuk ‘terlibat’ dalam jalannya hidup umat percaya. Bukankah, di dalam pemahaman iman kita justru mengakui bahwa Ia adalah pemilik sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada? Lantas, bukankah itu berarti setiap kita dengan segala kehidupan masing-masing merupakan bagian dari kuasa TUHAN? Mazmur ini menjadi modal bagi setiap kita untuk menjalani kehidupan dalam sikap kerendahan hati dan penyerahan bahwa TUHAN-lah yang bertindak banyak bagi setiap umat percaya dan marilah kita datang untuk mengandalkan TUHAN serta merasakan segala tindakan-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua