Siapa yang tahu jalan hidup seseorang? Setiap manusia tentu tidak akan mampu membuat kepastian tentang perjalanan hidupnya ke depan. Manusia memang memiliki akal dan kemampuan untuk merancang strategi demi mencapai beberapa tujuan dalam kehidupannya. Namun, sebaik-baiknya strategi yang diciptakan oleh seorang manusia, ia tetap tidak mampu mengatur jalannya hidup di masa depan. Itulah sebabnya, Eleanor Roosevelt berkata, “Yesterday is history, tomorrow is a mystery but today is a gift.” atau “Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri namun hari ini adalah anugerah.” Di dalam kalimat tersebut terdapat sebuah pengakuan akan keterbatasan manusia untuk memahami dan memastikan hari esok, namun perlu untuk belajar dari pengalamannya di masa lalu serta menikmati hari ini dalam ungkapan syukur. Konsep ini nampaknya sangat relevan bagi Lot yang harus berjuang hidup sebagai korban perang di antara sembilan raja.
Segala harapan dan strategi hidup yang telah dibuat Lot untuk menetap di tanah Sodom ternyata harus mengalami intervensi akibat kenyataan hidup yang memilukan. Apalah daya karena ia tidak mampu mengatur segala sesuatunya terjadi sesuai kehendak pribadi. Inilah bagian misteri dari hari esok atau masa depan. Hal ini juga tidak hanya berlaku bagi Lot, melainkan juga bagi para lima raja yang bersekutu untuk melawan empat raja. Sebagai raja tentu saja Bera, Birsya, Syinab, Syember, dan Zoar tidak memiliki strategi perang untuk melawan para musuh. Kemudian, secara jumlah kerajaan mereka sudah menang angka terhadap lawan. Namun, apalah daya, hasil peperangan terjadi di luar kehendak mereka dan tidak terjadi berdasarkan statistik semata.
Pengalaman Lot dan kelima raja dalam perikop ini dapat kita lihat sebagai sebuah proses kehidupan dalam misteri dan pembelajaran. Tentu saja, sebagai seorang beriman kita melakukannya di dalam terang kebenaran firman TUHAN dan penyerahan diri terhadap kuasa-Nya. Biarlah dengan hikmat TUHAN kita mengalami pertumbuhan dari pengalaman masa lampau. Biarlah kita menghadapi misteri masa depan dalam kesadaran dan penyerahan diri ke dalam kuasa TUHAN. Dan, biarlah dengan ketulusan kita menjalani hari ini dalam ungkapan syukur kepada-Nya. Dengan melakukan ketiganya, berarti kita sudah mengakui bahwa TUHAN selalu hadir dalam setiap perjalanan waktu dan sejarah kehidupan kita.