Kecemasan merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang sangat memengaruhi jalannya kehidupan seseorang. Pada intinya, kecemasan merupakan kondisi munculnya perasaan tidak nyaman yang disertai dengan ketegangan terkait sebuah kondisi tertentu yang terkadang tidak realistis. Artinya, seseorang yang mengalami kecemasan seringkali memikirkan hal yang belum tentu terjadi yang justru semakin menghambat dirinya untuk menjalani aktivitas harian. Pada tahap inilah seseorang yang sedang mengalami kecemasan perlu mendapatkan pendampingan untuk melihat keadaan sesuai kenyataan dan mengendalikan pikiran agar tidak berlebihan.
Pengalaman Daud yang dikejar oleh Saul di Hakhila juga menjadi salah satu contoh mengenai pentingnya menghadapi kenyataan sesuai dengan apa yang terjadi. Pada saat informasi perihal kedatangan Saul sampai ke telinga Daud, ia melakukan sebuah langkah yang penting yakni, mengklarifikasi dengan cara mengirimkan para pengintai. Tindakan ini bermanfaat agar Daud mengetahui seberapa besar masalah yang menjadi kenyataan yang harus dia hadapi saat itu. Hal ini juga akan sangat berdampak pada langkah-langkah konkret yang perlu ia lakukan untuk menghadapai kenyataan.
Secara manusiawi, Daud tentu mengalami ketakutan. Pengejaran yang dilakukan Saul sudah memberikan tekanan dan menimbulkan ketakutan yang besar pada dirinya. Itu pula sebabnya, Daud selalu melarikan diri dari kejaran Saul. Namun, kali ini tindakan Daud menjadi sebuah teladan mengenai pentingnya melihat kenyataan hidup sebagaimana adanya dan menghadapinya sesuai dengan apa yang diperlukan. Pada saat Daud mendengar kedatangan Saul, ia tidak kalut di tengah kecemasan. Pengintaian dilakukan agar Daud mampu melihat situasi-kondisi sesuai dengan kenyataan dan ia mampu membuat strategi yang efektif.
Sahabat Alkitab, seringkali kecemasan mengganggu kita dalam menjalani kehidupan. Pikiran-pikiran yang berlebihan hingga berbagai pertimbangan yang tidak lagi sesuai dengan kenyataan justru menjadi penghambat untuk menjalani hidup secara efektif. Tindakan Daud dalam perikop ini pun tidak lepas dari keimanannya kepada TUHAN yang selalu berupaya mencari kejelasan dan menghadapi kehidupan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya, bukan kenyataan semu yang dihasilkan dari kecemasan atau ketakutan belaka. Hal ini pun menjadi ajakan bagi setiap kita untuk menjalani kehidupan dalam ketenangan dan sikap berserah kepada TUHAN. Renungan hari ini pun tidak menjadi sebuah penghakiman bagi mereka yang sedang berkutat pada isu kecemasan dalam dirinya. Justru, renungan ini menjadi sebuah ajakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kecemasan dalam perspektif iman Kristen, bahwa TUHAN menolong setiap umat yang berserah dan berharap kepada-Nya untuk menghadapi kehidupan sesuai dengan kenyataan.