Disiplin Dalam Beriman

Renungan Harian | 25 Mei 2022

Disiplin Dalam Beriman

Salah satu perbedaan cara pandang mengenai model mendidik anak adalah perihal kedisiplinan. Ada sebagian orang yang menganggap bahwa kedisiplinan pada diri anak dapat muncul melalui sikap-sikap keras yang tidak jarang menggunakan cara-cara kekerasan seperti memukul. Namun, sebagian lagi menganggap bahwa kedisiplinan pada diri anak dapat muncul melalui penjelasan dan komunikasi yang berlandaskan pada sikap saling percaya serta segala konsekuensi yang telah disepakati. Memang terdapat model bimbingan lainnya yang digunakan, namun paling tidak kedua pandangan tersebut memiliki perbedaan perspektif dan metode yang sangat kentara.

 

Pendidikan kedisiplinan sebenarnya tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga pada diri setiap orang dewasa. Perilaku bangsa Israel di dalam perikop ini misalnya, telah menjadi sebuah contoh ketidakdisiplinan dalam hidup beriman. Tuntutan mereka terhadap Harun agar menciptakan ‘allah’ untuk disembah telah menjadi langkah awal menuju keliaran cara hidup yang semakin menjauhi TUHAN. Itulah sebabnya Musa menganggap mereka seperti kuda yang terlepas dari kandang. 

 

Musa menyadari bahwa tindakan bangsa Israel yang menyembah patung lembu emas adalah indikator sekaligus momentum dimulainya keliaran cara hidup yang semakin menolak TUHAN. Oleh sebab itu, Musa mengambil tindakan yang menempatkan bangsa Israel pada posisi untuk memilih dalam ketegasan sikap antara mengikut atau menolak TUHAN. Bagi setiap orang yang menolak TUHAN, Musa memberikan perintah kepada para orang Lewi untuk segera memusnahkan mereka. Tindakan ini memang memberikan kesan sangat sadis, namun narasi-narasi bernuansa kekerasan seperti ini perlu dibaca, diteliti dan dimaknai secara komprehensif agar tindakan menghasilkan pemahaman yang keliruapalagi mendukung tindakan-tindakan kekerasan. Intinya adalah Musa ingin mendidik bangsa Israel tentang pentingnya kedisiplinan melalui ketegasan sikap dalam mengikut TUHAN.

 

Sahabat Alkitab, dari bagian firman TUHAN ini kita belajar bahwa dosa, apapun itu manifestasinya, selalu memiliki daya untuk membawa kita menjadi semakin liar di hadapan TUHAN. Sebuah dosa yang dilakukan dan dibiarkan tanpa adanya ketegasan sikap iman akan membawa kita kepada sebuah kehidupan yang semakin menampik kuasa firman TUHAN. Oleh sebab itu, jangan biarkan diri ini terhanyut oleh tipu daya dosa yang mudah dilakukan dan terkesan nikmat, padahal menyesatkan serta membuat liar.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia