Cinta Yang Apresiatif

Renungan Harian | 19 Agustus 2022

Cinta Yang Apresiatif

Di kalangan kaum muda terdapat sebuah frasa jenaka mengenai kenyataan hubungan dengan mantan kekasih, yakni ‘pacar akan jadi lebih cantik ketika sudah jadi mantan.’ Di balik kalimat tersebut terdapat penyesalan sekaligus sentilan atas sikap yang selama ini kurang menghargai keberadaannya. Namun, jika kita cermati lebih lanjut kondisi demikian tidak hanya terjadi dalam hubungan pacaran melainkan juga di dalam hampir segala aspek kehidupan. Misalnya saja, manusia cenderung merasa lebih ‘sayang’ terhadap sebuah barang yang sudah lama ia miliki ketika barang tersebut terlanjur rusak akibat terlalu lama dibiarkan tanpa perawatan. Bersamaan dengan meningkatnya perasaan tersebut terselip penyesalan atas kesia-siaan yang ia timbulkan sendiri. Intinya, cara pandang dan penilaian kita terhadap sesuatu cenderung menjadi lebih apresiatif ketika sesuatu itu tidak lagi berada bersama kita. Di dalam teks Kidung Agung ini kita pun dapat melihat bagaimana cinta yang penuh apresiasi itu diwujudkan oleh mempelai perempuan mengenai keberadaan mempelai pria.

 

Bersamaan dengan upaya pencarian yang ia lakukan terhadap mempelai pria, si mempelai perempuan mendapatkan tantangan dari para perempuan di sekitaran kota Yerusalem. Mereka menguji cara pandang si perempuan terhadap sang kekasih hati. Hal utama yang diuji adalah mengenai nilai keberadaan sang mempelai pria yang mampu membuat si mempelai perempuan bersedia menanggung resiko yang besar demi menemukan ulang sang kekasih. Tanpa pikir panjang, kebimbangan atau pun pertimbangan yang berlarut si perempuan segera memberikan respons yang begitu penuh apresiasi mengenai sosok si pria. Jawaban yang diberikan oleh mempelai perempuan dalam teks ini pun menjadi bentuk cara pandang dari seorang kekasih yang penuh apresiasi dan sikap yang begitu menghargai kehadiran pasangannya.

 

Bentuk penilaian dan sikap yang muncul dari perikop Kidung Agung ini tentu dapat kita jadikan sebagai bahan perenungan untuk membangun hubungan yang apresiatif. Pasalnya tidak sedikit pasangan yang seiring dengan lamanya waktu menjalin hubungan justru semakin jarang menghargai keberadaan pasangannya dan kesulitan untuk memberikan penilaian yang apresiatif terhadapnya. Terdapat banyak faktor yang dapat memicu kondisi ini terjadi yang juga sudah kita renungkan selama beberapa waktu terakhir. Namun, pada hari ini kita melihat sebuah contoh sikap yang begitu esensial dan berdampak terhadap kualitas hubungan dimana cara pandang yang apresiatif terhadap pasangan merupakan bagian dari fondasi keharmonisan hubungan serta menjadi bagian dari upaya untuk menjaga api cinta tetap membara. Nilai ini tidak hanya berlaku dalam hubungan asmara melainkan juga sangat relevan dengan kehidupan relasi keseharian maupun kehidupan beriman kepada TUHAN. Lagi pula, bagaimana kita dapat bertahan setia menjalani hubungan dengan seseorang atau pun dengan TUHAN jika kita tidak mampu menghargai keberadaan-Nya? Jangan sampai menyesal ketika kita telah kehilangan akses terhadap mereka.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia