Cara Iblis dalam mencobai Yesus memang sangat licik dan begitu manipulatif. Iblis tidak menggunakan pernyataan yang secara terang-terangan bertentangan dengan firman Tuhan. Bahkan, ia sendiri mengutip teks Mazmur 91. Pada teks kitab suci itu terkandung janji tetnang penyertaan dan perlindungan Tuhan yang awalnya merupakan kesaksian dari Pemazmur. Iblis menggunakan perkataan firman Tuhan untuk membuat Tuhan Yesus melawan kebenaran firman itu sendiri. Meski demikian, hikmat dan kuasa pada diri Yesus Kristus bukanlah tandingan untuk dikalahkan oleh Iblis.
Tuhan Yesus memberikan respons sebagai wujud perlawanan yang begitu kokoh terhadap tindakan manipulasi Iblis atas firman Tuhan. Meski terdengar benar, namun cara Iblis mengaplikasikan firman Tuhan justru bertentangan dengan esensi utama firman tersebut. Pada situasi inilah Tuhan Yesus menunjukkan hikmat dan pengertian-Nya akan firman Tuhan yang memahami dengan benar isi kebenaran yang ada dalam teks firman Tuhan.
Strategi pencobaan yang dilakukan oleh Iblis ini memanglah cerdik. Di tengah situasi pengembaraan dan lapar-haus yang dirasakan oleh Tuhan Yesus pada saat itu, Iblis berusaha membuat Yesus menguji kekuatan iman dan janji penyertaan dari TUHAN. Apabila Yesus Kristus tidak memiliki pemeahaman yang bertanggung jawab dan hanya memaknai teks firman Tuhan secara egosentris, maka besar kemungkinan Ia akan jatuh ke dalam pencobaan tersebut. Namun, kenyataan yang ditampilkan oleh injil Lukas tidaklah demikian.
Sahabat Alkitab, kita perlu waspada dan punya perbekalan iman yang memadai untuk berada di tengah dunia yang penuh lika-liku beserta segala dinamika gelombang situasi kehidupan yang dapat dijadikan Iblis sebagai arena untuk dia menjatuhkan iman umat percaya. Berdasarkan bacaan firman Tuhan pada hari ini kita telah melihat bagaimana Iblis memanipulasi teks firman Tuhan untuk menjatuhkan iman Yesus Kristus. Iblis berusaha membuat Tuhan Yesus untuk menguji kebenaran firman Tuhan dengan cara yang tidak semestinya. Itulah mengapa, setiap umat Tuhan membutuhkan pengenalan dan pemahaman yang mendalam serta bertanggung jawab atas firman Tuhan agar tidak menghasilkan sikap hidup yang melawan nilai kebenaran firman itu sendiri.