Ada dua kelompok orang yang mendapat kecaman dalam bacaan kita: pertama, nabi-nabi palsu, yang datang berkedok domba; kedua, murid-murid palsu yang memanggil Yesus “Tuhan, Tuhan” tetapi tidak melakukan kehendak Bapa di surga. Cukup mudah untuk mengenali keberadaannya, sebab keduanya tidak menghasilkan buah. Dengan kata lain, dari hasil perbuatannya mereka memperlihatkan rupa mereka yang sebenarnya.
Sahabat Alkitab, tidak mudah untuk mengikuti Tuhan. Orang bisa saja tampak sangat salah dan seolah-olah mengasihi Tuhan. Akan tetapi, mereka hanya memuaskan nafsu atau kepentingannya sendiri. Hal yang sama bisa terjadi di dunia pelayanan. Kita begitu rajin melayani sampai-sampai kita lupa melakukannya untuk kemuliaan Tuhan. Yang terjadi malah kita mencari “kemuliaan” diri sendiri. Apa yang semestinya dimaknai sebagai karunia bisa berubah menjadi alat untuk mencari ketenaran dan kehormatan pribadi.
Ayat 19 berbunyi sebagai berikut: “Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, ditebang dan dibakar.” Kata “dibakar” mengaitkan fenomen “nabi-nabi palsu” dengan penghakiman terakhir. Kapan diadakannya pengadilan itu kita tidak tahu. Pada satu sisi, kita akui bahwa kita tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah atau mengatasi setiap problem komunitas. Namun, kita hidup di zaman akhir yang menuntut kita terus berjaga-jaga, juga bijaksana dalam praksis hidup sehari-hari. Mintalah hikmat agar dapat membedakan mana yang berfaedah dan mana yang buruk untuk kehidupan iman kita. Sebab, kita menghadapi bahaya yang dapat membuat kita menjadi salah satu dari antara mereka
Salam Alkitab Untuk Semua