Kadangkala bayangan kita sebagai orang kristen mengenai bersaksi adalah hal luar biasa dan kompleks berkaitan dengan pemahaman kita atas ajaran atau doktrin tertentu. Hal tersebut tidak salah, tetapi ada alternatif lebih sederhana untuk dapat memahami panggilan bersaksi atas karya Tuhan. Kesaksian sejatinya adalah merefleksikan kebaikan Tuhan yang terjadi dalam hidup dan menceritakan kebaikan-kebaikan itu kepada orang lain. Dimanakah kita mengalami kebaikan Tuhan? Tentu saja dalam hidup kita sehari-hari yang biasa-biasa saja.
Demikianlah yang terjadi pada bangsa Yehuda di pembuangan. Tuhan mengingatkan mereka untuk menjadi saksi atas karya Tuhan yang telah mereka alami. Kesaksian itu direfleksikan atas kebaikan Tuhan yang mereka alami. Kondisi di pembuangan memang tidak ideal tetapi hal tersebut bukan berarti Tuhan berhenti menyatakan kebaikan-Nya dalam kehidupan umat. Dengan demikian bangsa Yehuda tidak perlu merasa rendah diri saat diperhadapkan dengan orang-orang di sekitar mereka yang memiliki kepercayaan kepada ilah-ilah lain. Tuhan tidak pernah kalah. Dalam teks yang kita baca penegasan atas Kemahakuasaan Allah disampaikan secara retoris dalam kalimat “sebelum Aku tidak ada ilah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi”. Maka pembebasan dan penyelamatan hanya ada di bawah otoritas Tuhan.
Keyakinan iman inilah yang juga menjadi faktor penentu atas ketahanan Yehuda dalam menghadapi situasi di pembuangan. Jika setiap orang bersaksi atas karunia dan kebaikan Tuhan serta Kemahakuasaan-Nya, maka alih-alih pesimisme serta keputusasaan yang menjadi narasi dominan umat saat itu, justru pengharapan serta optimisme lah yang lahir. Demikian pula situasi kita saat ini. Di tengah segala berita dan situasi yang mungkin menggemakan keputusasaan dan pesimisme, kita dapat menghadirkan pesan-pesan pengharapan dan bersaksi atas kebaikan-Nya lewat karya Tuhan yang terjadi dalam hidup kita. Bukankah kesaksian yang hidup adalah kesaksian yang lahir atas karya Tuhan yang betul-betul terjadi dalam hidup kita sehari-hari? Selamat menjadi saksi-Nya, kiranya Tuhan menguatkan dan menolong kita.