Ujaran kebencian dan berita bohong sedang menjadi masalah besar dalam pola komunikasi manusia modern. Secara khusus, keduanya juga menjadi isu serius dalam bidang penyebaran informasi menggunakan media sosial. Berbagai berita bohong maupun pernyataan yang mengandung kebencian terhadap kelompok atau identitas tertentu pun dapat dengan sangat mudah ditemukan melalui media sosial. Itulah mengapa, pada masa sekarang setiap orang, khususnya mereka yang aktif menggunakan media sosial, perlu memperlengkapi dirinya dengan kecerdasan dan kedewasaan dalam mengolah berbagai hal yang ditemukan dalam dunia maya.
Wejangan Amsal 11:12-16 ini pun sangat relevan untuk kita maknai dan jadikan pedoman untuk membangun sikap hidup keseharian, termasuk dalam merespons realitas maraknya berita bohong dan ujaran kebencian. Teks ini dengan sangat tegas mengingatkan kita perihal pentingnya menjaga perkataan agar tidak merendahkan atau menghina sesama manusia. Diperlukan hikmat dalam penggunaan kata-kata agar tidak mendatangkan luka bagi sesame. Oleh sebab itu, menurut penyair Amsal, lebih baik berdiam diri dibanding banyak bicara namun menghina sesamanya. Selain itu, diperlukan juga aspek pendidikan bagi manusia agar mengalami perkembangan dan kematangan berpikir pada diri seseorang sehingga lebih bijak dalam menggunakan kata-katanya. Itulah mengapa, bimbingan intergenerasi menjadi aspek yang masih sangat penting untuk dilakukan di masa sekarang. Para orang tua perlu memberikan bimbingan yang tepat dan bijak berdasarkan pengalamannya kepada generasi muda agar lebih cermat menggunakan kata-kata. Kemudian, para generasi muda juga perlu memiliki kerendahan hati untuk menerima setiap proses bimbingan tersebut.
Sahabat Alkitab, realitas maraknya berita bohong dan ujaran kebencian yang semakin masif beredar di media sosial merupakan bagian dari tanggungjawab untuk kita tanggapi. Secara khusus, kita perlu menghadapi berbagai masalah tersebut sebagai salah satu indikator kualitas iman kepada TUHAN. Marilah kita hasilkan kata-kata yang membangun dan kecermatan dalam mengolah kata serta menerima informasi agar tidak menyebarluaskan kebohongan maupun kebencian.