Pada bacaan hari ini kita diperkenalkan dengan raja Yosafat, anak dari raja Asa. TUHAN memberkati Yosafat, sekalipun ayahnya telah menjauhkan diri dari TUHAN hingga akhir hidupnya. Di awal kepemimpinannya, Yosafat menunjukkan citra yang baik sebagai seorang raja yang taat dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Ia menjaga umat dari pengaruh berhala dengan menyingkirkan tempat-tempat berhala yang berada di wilayah Yehuda. Langkah-langkah pertahanan yang taktis juga ia lakukan dengan menempatkan tentara di kota-kota perlindungan, khususnya yang berbatasan dengan wilayah kerajaan Israel Utara. Tindakan ini dilakukan Yosafat untuk menghindari pengaruh buruk penyembahan berhala yang sedang marak di kerajaan Israel Utara.
Tidak hanya melindungi rakyat dari pengaruh berhala, Yosafat juga berusaha mendekatkan umat kepada TUHAN. Ia menyadari bahwa kekuatan kerajaan Yehuda terletak pada relasi yang baik dengan TUHAN. Oleh karenanya upaya Yosafat untuk mengokohkan kembali kerajaan Yehuda adalah dengan mengembalikan sistem serta nilai yang dianut oleh kerajaan tersebut yakni TUHAN menjadi yang utama. Semenjak Kerajaan Israel berdiri hingga terpecah jadi dua kerajaan seharusnya nilai tersebut tidak boleh berubah. Imbas dari keteguhan dan ketaatan Yosafat itu ialah TUHAN memberkati Yosafat dengan kekayaan dan kehormatan, serta segala kebutuhan yang diperlukan untuk mengelola kerajaannya. Seluruh rakyat pun menyambut kehadiran Yosafat dengan penuh syukur, sehingga mereka tak ragu memberikan persembahan kepada rajanya.
Sahabat Alkitab, dunia modern yang kita jalani kini ditandai dengan ragam tawaran atas nilai, kemudahan hidup, dan kenikmatan dunia yang tiada berujung. Kadangkala hal-hal tersebut mengaburkan kejernihan hati dan pikiran kita untuk menetapkan diri pada rancangan, visi, dan kehendak Allah. Kita lupa bahwa tujuan kita hidup di dunia adalah untuk menyembah, memuliakan-Nya, dan menaati-Nya. Itulah yang terjadi pada pendahulu Raja Yosafat yang dikaburkan oleh rupa-rupa hal sehingga meninggalkan perjanjian dengan Tuhan. Yosafat memulai kembali hal yang baik dan berupaya untuk mengarahkan dirinya serta kerajaan Yehuda yang dipimpinnya untuk senantiasa mengutamakan Tuhan dalam seluruh laku hidup setiap orang. Marilah kita juga berupaya untuk mengutamakan dan menaati Tuhan dengan segala kemampuan kita. Mintalah pertolongan pada-Nya untuk memampukan kita. Sesungguhnya dari ketaatan itulah datang kekuatan untuk menjalani dan menghidupi hidup sehari-hari.