Paulus tahu bahwa pada saatnya nanti ia akan mati, entah kapan ia tidak tahu tapi itu pasti, sebab kematian adalah keniscayaan. Namun ada pengharapan di balik kematian itu yaitu Allah akan menyediakan sebuah rumah di surga. Rumah itu adalah tubuh rohani yang tidak akan mati karena bersifat kekal dan sempurna. Tidak akan ada keluhan karena sakit dan kelemahan seperti yang sedang dialaminya. Apa yang dikatakan oleh Paulus ini juga sekaligus untuk melawan ajaran yang berasal dari filsafat Yunani yang mengajarkan bahwa hanya jiwa tanpa tubuh, yang akan mendapat bagian dalam kehidupan setelah kematian, bagi mereka tidak ada kebangkitan tubuh. Allah sedang mempersiapkan semuanya itu bagi kita, ini berarti bahwa dalam hidup kita yang sekarang dan kehidupan yang nanti semua berada dalam kontrol penuh Allah, tidak ada kebetulan, keberuntungan, atau nasib, semua Allah yang mengendalikan dan Roh Kudus yang ada pada kita adalah jaminan bahwa kita yang percaya kepada Kristus akan mengenakan tubuh rohani itu kelak.
Sahabat Alkitab, dalam pengakuan iman percaya (kredo rasuli) kita berkata bahwa kita percaya akan kebangkitan tubuh (daging, orang mati). Jika ada kebangkitan maka terlebih dahulu harus ada kematian. Inilah pengharapan itu, jika kita telah mati bersama Kristus maka kita pun juga akan bangkit sama seperti Kristus telah bangkit. Jika dalam kebangkitan-Nya, Kristus bangkit dengan tubuh kemuliaan-Nya maka kita pun dalam kebangkitan kelak akan mengenakan tubuh rohani yang mulia dan kekal itu. Sebab tubuh yang kita miliki sekarang ini fana serta penuh kelemahan, keduanya tidak akan mendapatkan tempat di dalam kekekalan. Jika iman dan pengharapan ini telah ada dalam diri kita, maka apa pun juga yang kita alami tidak akan menghentikan langkah untuk tetep setia mengikut Tuhan, seperti yang Paulus lakukan.
Iman akan kebangkitan meyakinkan pada kita bahwa kelak kita semua yang dipilih oleh Allah akan berkumpul lagi bersama dalam sukacita yang besar bersama Tuhan kita Yesus Kristus.
Salam Alkitab Untuk Semua