Sudah sewajarnya apabila manusia merasa resah dan bimbang di tengah banyaknya ketidakpastian yang hadir dalam kehidupannya. Padahal perubahan datang silih berganti di dalam kehidupan kita. Maka dari itu di tengah ketidakpastian yang mengguncangkan tersebut kita perlu membangun dasar yang teguh di dalam Tuhan berdasarkan kasih dan kuasa-Nya.
Dalam teks kali ini, pemazmur menyampaikan pernyataan iman melalui pujian kepada Tuhan bahwa Ia adalah perlindungan, kekuatan, dan penolong dalam kesesakan. Kesaksian demikian berulang kali terbukti dalam hidup pemazmur. Meskipun mereka harus mengalami ancaman yang terdahsyat sekalipun, seperti bumi yang bergerak, gunung berguncang, bahkan laut bergelora, mereka tidak akan takut. Pada ayat ini ancaman yang dimaksudkan oleh pemazmur adalah ancaman bencana alam. Bencana alam merupakan fenomena yang biasa terjadi pada masa itu. Menurut pandangan umat pada masa itu bencana alam disebabkan oleh gelora lautan yang berada di bawah bumi. Bumi dianggap merupakan hamparan di atas permukaan air laut (Mazmur 24: 2; 136: 6) yang bertumpu di atas tiang-tiang penyangga yang sekaligus merupakan akar dari gunung-gunung (mazmur 104: 5).
Setelah menjelaskan tentang keteguhan imannya di tengah ancaman bencana alam, kini pemazmur menyampaikan pernyataan imannya dikala mereka mendapat serangan dan represi dari bangsa lain. Mereka berani menghadapi karena Tuhan hadir di tengah-tengah mereka, di kota-Nya. Oleh karena Allah bersemayam di kota Sion, maka kota itu tidak akan goncang, akan teguh bertahan melawan segala ancaman dan malapetaka. Jikalau bangsa lain berani mengancam, maka Allah sendiri yang akan menantang dengan suara-Nya yang dahsyat sehingga bumi pun bergoncang. Namun meskipun bumi bergoncang, kota benteng itu akan tetap teguh tak tergoncangkan. Ia adalah kota benteng itu sendiri.
Pada akhirnya umat diajak untuk menyaksikan tindakan Allah yang dahsyat itu, mendengarkan sabda-Nya, dan mengakui kekuasaan-Nya. Allah yang bersemayam di Sion, menyatakan diri sebagai Allah yang menghendaki perdamaian dan ditinggikan oleh seluruh bumi. Dengan demikian umat bersukacita atas betapa besarnya kuasa yang menyertai kehidupan mereka dan tidak ragu lagi menghadapi segala tantangan yang ada. Pesan pemazmur tersebut kiranya juga dapat senantiasa bergema dalam hati kita masing-masing. Ada banyak hal tak terduga terjadi dalam hidup kita, tetapi Tuhan akan senantiasa menyediakan pertolongan-Nya bagi umat yang berharap penuh kepada-Nya. Ia adalah sumber kekuatan dan perlindungan kita.