Kematian jelas menandakan sebuah kelemahan dan kekalahan yang besar. Tidak ada yang mau percaya kepada "dewa" yang mati. Begitu pemikiran orang Yunani mereka menganggapnya sebagai omong kosong belaka. Sementara orang Yahudi tidak dapat menerima dan mencerna berita tentang Kristus yang mati karena berbeda dengan harapan dan bayangan mereka tentang Mesias. Mereka tersinggung dengan hal itu. Pada ayat 24 Paulus ingin mengatakan "Tidak apa-apa mereka tidak mau percaya, karena bagi kami yang sudah dipanggil oleh Allah, orang Yahudi atau orang Yunani, kematian Kristus adalah bukti dari kuasa dan hikmat Allah. Orang dunia boleh melihat itu sebagai kelemahan tapi bagi kami itu adalah kekuatan Allah. Orang juga boleh menganggap itu sebagai suatu kebodohan, tetapi bagi kami itu adalah hikmat Allah."
Sahabat Alkitab, iman kita kepada Kristus jangan pernah kita gantungkan kepada anggapan orang atau pun keadaan yang terjadi di sekitar kita. Sekalipun telah kita beritakan tentang Kristus, namun jika mereka tidak percaya atau bahkan mendebatnya, tetaplah berpegang teguh pada kepercayaan kita kepada Kristus. Sampai hari ini pun banyak orang yang menyangsikan bahkan menjadikan olok-olok akan berita Injil, namun Tuhan yang telah memanggil dan memilih kita adalah setia dan benar, suatu saat kebenaran-Nya akan tersingkap dan jika saat itu tiba tidak ada lagi yang dapat menyangkali, dan mungkin sudah terlambat bagi mereka untuk menyadarinya. Berdirilah teguh dan jangan goyah, sebab kebenaran tetaplah kebenaran sekalipun seluruh manusia menolaknya. Sungguh indah pujian ini, "Walau seribu rebah di sisi ku, Kau tetaplah Allah penolongku. Walau sepuluh ribu rebah di kananku, takkan ku goyah s'bab Yesus sertaku."
Iman percaya kita tidak berasal dari kekuatan dan hikmat dunia ini, melainkan datangnya dari atas, dari Allah segala terang dan kebenaran, Ia penuh kuasa dan hikmat-Nya tidak terselami.
Salam Alkitab Untuk Semua