Kadang-kadang dalam hidup ini kita menemui tantangan dan pergumulan yang begitu beratnya seolah-olah menekan serta menghimpit begitu hebatnya. Kita merasa tidak berdaya dalam himpitan tersebut. Maka sebagai orang beriman seharusnya kita dapat kembali merefleksikan bahwa apapun yang terjadi satu-satunya yang dapat kita andalkan hanyalah Tuhan semata.
Teks yang menjadi dasar perenungan kita saat ini mencoba untuk mengungkapkan hal di atas. Tembok Yerikho seolah-olah menjadi pengingat akan tantangan besar yang sepertinya tidak dapat ditembus. Saat itu bangsa Israel diperintahkan oleh Allah untuk menduduki kota Yerikho. Bala tentara Israel ragu apakah mereka dapat merebut kota tersebut yang dilindungi dengan benteng pertahanan yang amat kokoh. Mungkin dalam pandangan saat itu tembok Yerikho sangat tidak mungkin untuk diruntuhkan. Namun dari kisah runtuhnya tembok Yerikho, umat beriman di sepanjang masa diingatkan bahwa Allah jauh lebih besar dari segala tantangan yang dihadapi oleh manusia, pada konteks saat itu tembok Yerikho tidak dapat menghalangi kuasa Allah. Yosua dan segenap bala tentara Israel mengikuti apa yang Allah perintahkan dan pada akhirnya tembok pun runtuh.
Kisah Yerikho ini menjadi titik pijak umat beriman untuk merefleksikan akan karya serta kuasa Tuhan yang melampaui tantangan dan pergumulan. Salah satunya adalah persekusi dan derita yang mungkin didera umat Tuhan atas apa yang mereka percayai. Rupanya inilah yang tengah dihadapi oleh jemaat penerima surat Ibrani. Terlihat dalam ayat 36-40 ada nasehat penguatan yang bersifat penggembalaan kepada umat yang pada masa itu tengah mengalami banyak tantangan kehidupan. Bagaimanapun hebatnya tantangan yang dialami oleh umat, Allah tetap hadir dan senantiasa menyertai umat yang taat serta setia kepada-Nya.
Sahabat Alkitab, saat ini kita banyak mendengar bahwa atas situasi yang terjadi akhir-akhir ini, orang-orang memilih untuk merasa pesimis akan masa depan. Namun pada saat ini kita diingatkan bahwa dalam iman kepada Tuhan selalu ada pengharapan. Apa yang terlihat mustahil bagi manusia merupakan hal yang mungkin bagi Allah. Masa depan memang tidak pasti tetapi karya Allah melampau beragam ketidakpastian yang menghadang. Tuhan senantiasa hadir serta menyertai kita. Bersama Allah “tembok-tembok Yerikho” yang mungkin muncul dalam kehidupan kita selalu dapat diruntuhkan.