Dalam perlombaan setiap orang yang berpartisipasi di dalamnya berjuang dengan sepenuh hati serta tenaga untuk mencapai garis akhir dan kemenangan. Ada harga yang harus dibayar untuk mencapai garis akhir serta kemenangan tersebut. Saat banyak kesaksian dalam Alkitab menggambarkan peziarahan spiritual dan kehidupan sehari-hari ini sebagai sebuah perlombaan maka kita akan menemukan nuansa perjuangan dan pengorbanan dalam kita mencapai akhir yang telah ditentukan Tuhan bagi umat-Nya. Iman dalam Kristus memang anugerah tetapi anugerah itu tidak memanjakan kita melainkan memberikan kekuatan untuk berjuang dalam menjalani kehidupan seturut kehendak-Nya.
Penulis surat Ibrani kembali memakai gambaran mengenai perlombaan dalam menggarisbawahi perjuangan iman orang percaya. Perjalanan kerohanian sebagai seorang percaya adalah sebuah perjuangan. Seseorang harus bersungguh-sungguh dalam perjuangan itu untuk melawan dosa dan penggodaan. Bahkan seringkali dalam perjuangan tersebut kita akan merasakan betapa kerasnya Tuhan mendidik orang percaya untuk tetap berpegang pada ketetapan-Nya. Namun didikan yang keras itu bagaikan didikan seorang Ayah yang menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Orang beriman diundang untuk senantiasa merefleksikan didikan Allah yang terkadang teramat keras itu karena pada akhirnya apa yang Tuhan kerjakan selalu berdampak baik bagi hidup kita.
Hendaknya setiap orang percaya tetap berjuang untuk menjaga imannya dengan hidup damai dan mengejar kekudusan. Penulis surat Ibrani mengingatkan umat untuk tidak jatuh ke dalam hawa nafsu sesaat seperti Esau yang dijelaskan tergoda oleh “nafsu yang rendah” sehingga pada akhirnya tidak mendapatkan berkat yang telah disediakan. Perjuangan itu memang terasa sulit, tetapi sebagaimana sebuah perlombaan, sebelum mencapai akhir yang baik setiap orang harus berjuang dan melakukan yang terbaik untuk mengakhir pertandingan kehidupan kita masing-masing.
Sahabat Alkitab, marilah kita kembali meneguhkan serta menguatkan hati kita dalam peziarahan kehidupan yang tengah dijalani. Hidup ini adalah anugerah dari Tuhan maka kita harus mensyukurinya dengan menjadi anak-anak-Nya yang taat dan setia. Tuhan senantiasa membantu kita dalam perjuangan tersebut bahkan dalam didikan-didikan-Nya yang seringkali tampak begitu keras. Namun kerasnya didikan Tuhan tersebut selalu berdampak baik dalam hidup kita asal setiap orang beriman tunduk pada kasih serta kehendak-Nya.