Mazmur yang baru saja kita baca merupakan rangkaian dari puji-pujian dan syair yang ditujukan kepada Raja dan Permaisuri. Bagi orang-orang Yahudi itulah bentuk doa mereka. Kini setelah pemazmur memuji raja, ia menyampaikan pula pujiannya kepada calon permaisuri. Pujian disampaikan dengan diawali sebuah nasihat agar ia mendengarkan dengan seksama. Dengan bijak pemazmur menyampaikan bahwa calon permaisuri harus melepaskan ikatan dengan keluarganya. Mungkin untuk kita yang hidup zaman ini, nasehat pemazmur terkesan tidak empatik, tetapi baiklah kita memandang pesan ini sesuai konteks pada zaman teks ini ditulis. Melepaskan ikatan keluarga pada masa itu merupakan tindakan yang sangat perlu menjadi pertimbangan, mengingat beberapa kali raja-raja Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala karena pengaruh dari istri-istri mereka yang berasal dari bangsa lain. Maka sang istri Raja pun harus turut menundukkan dirinya kepada Allah pencipta semesta. Pemazmur juga mendoakan agar Raja dan keturunannya senantiasa menjadi pemimpin termasyur yang senantiasa diberkati.
Sahabat Alkitab, seberapa jauh kita memahami peran sebagai umat yang bersedia menempatkan diri untuk mendengar? Pemazmur dalam pujiannya kepada calon mempelai raja, pertama-tama menasihatkan tentang pentingnya mendengar dengan seksama. Mendengar dengan seksama merupakan keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh seseorang untuk mendukung hubungan yang harmonis dan komunikasi efektif. Keterampilan ini tentu penting untuk setiap orang, khususnya bagi umat percaya dalam relasinya dengan Tuhan. Selain itu pemazmur juga menyampaikan sesuatu yang prinsip, yaitu tentang ketaatan. Perlu disadari bahwa dalam peziarahan kehidupan beriman, seringkali kita dihadapkan pada pilihan untuk meninggalkan kemelekatan kita akan hal-hal duniawi, khususnya yang tidak selaras dengan nilai-nilai ajaran Tuhan. Sebaliknya kita dituntun pada ketaatan yang transformatif, dimana di dalamnya melibatkan kerelaan membuka diri untuk mengalami perubahan mendalam dan menyambut kebaruan yang Tuhan sediakan. Kiranya kita diberikan keterampilan dalam mendengar setiap sabda-Nya dan dapat menjalani hidup yang selaras dengan kehendak-Nya.