Di saat jemaat Korintus telah menutup (Yun. "stenochoreo" dapat juga berarti "menghalangi, mengekang, membatasi, mengurung.") hatinya bagi Paulus, Paulus tetap membuka lebar-lebar hatinya bagi mereka. Maksudnya bahwa Paulus tetap memberikan perhatian bahkan perhatian khusus kepada jemaat yang telah dibangunnya itu sekalipun keadaan mereka yang penuh kontroversial serta terpecah belah.
Sahabat Alkitab, ketika manusia sudah terjerat dalam dosanya atau merasa benar dengan kesalahannya susah baginya untuk mau keluar dari keadaan itu bahkan sekalipun ada yang mau menolong. Malahan hanya akan dilihatnya sebagai orang yang datang mengganggu atau dianggap sebagai musuh. Itulah yang terjadi pada jemaat Korintus, namun yang melegakan adalah mereka masih memiliki orang seperti Paulus yang tidka menyerah dengan kebodohan dan kebutaan rohani mereka. Kita juga membutuhkan orang yang mau menjadi seperti Paulus bagi kita, yang tidak kenal lelah dan menyerah untuk menasehati, membimbing, bahkan menegur tatkala kita menyimpang dari jalan yang benar. Kita membutuhkan sahabat, rekan, komunitas, dan keluarga yang seperti itu. Betapa kita diberkati dengan kehadiran mereka.
Yesus adalah pribadi yang pertama-tama mau menerima kita dan tidak menyerah dengan penolakan kita, dan Dia mengutus orang di sekitar kita untuk melakukannya. Bersyukurlah kepada Allah kita.
Salam Alkitab Untuk Semua