Memasuki era digital dimana segala informasi tersedia dengan mudah, banyak ahli berpendapat bahwa semangat zaman yang harus diusung bukan lagi kompetisi melainkan kolaborasi demi menghadapi tantangan bersama dan menciptakan kemajuan seluas-luasnya. Pola-pola kehidupan yang lama akan dapat bertahan jika berkolaborasi dengan teknologi-teknologi mutakhir yang ada. Maka seharusnya kita pun mulai membangun semangat kolaborasi dengan orang-orang di sekitar kita. Dalam kerjasama itulah kemajuan dapat tercipta.
Salomo memang dikenal sebagai raja yang bijaksana dengan serangkaian pencapaian yang luar biasa, seperti keberhasilan membangun bait Allah. Namun sadarkah kita bahwa dalam prosesnya pembangunan bait Allah tersebut melibatkan banyak orang bahkan kerajaan lain sebagai rekan strategis kerajaan Israel. Pada hari ini kita melihat relasi yang baik antara Daud dengan raja Hiram dilanjutkan oleh Salomo. Ia meminta raja Hiram membantunya menyediakan kayu aras dan kayu sanobar untuk membangun rumah TUHAN. Dua jenis kayu tersebut dikenal memiliki kualitas yang baik. Maka sangat wajar bila keduanya dipilih Salomo sebagai material untuk membangun rumah Tuhan.
Sebagai gantinya, Salomo bersedia memenuhi kebutuhan makanan bagi raja Hiram beserta seisi istananya. Tahun demi tahun berlalu, Salomo terus memenuhi janji kepada raja Hiram. Inilah kolaborasi baik yang seharusnya dapat kita teladani.
Sahabat Alkitab, marilah kita membangun semangat kolaborasi dimanapun kita berada, terutama di lingkungan pekerjaan kita. Untuk memulainya mungkin sulit, mungkin ada rasa malu atau perasaan tinggi hati untuk berkolaborasi dengan orang lain. Marilah tinggalkan itu semua dan belajar untuk semakin rendah hati sebagaimana Tuhan pun menginginkan kita untuk menjadi umatNya yang rendah hati. Bukankah pepatah yang sudah lama kita dengar kini menjadi semakin relevan, berat sama dipikul ringan sama dijinjing?